Page 6 - KLIPINGBPPT2882019PAGI
P. 6

Ia kemudian menambahkan, Purula menjadi salah satu inovasi yang dihasilkan BPPT yang akan segera dikomersialisasikan. Pamerah RITECH pada Peringatan Hakteknas dinilai tepat untuk memperkenalkan inovasi ini kepada masyarakat luas, karena yang hadir dalam acara tersebut memiliki rentang usia yang beragam.
"Jadi kita perkenalkan di sini dan ini udah siap komersialisasi, jadi di RITECH ini saya kira bagus untuk sosialisasi kegiatan," jelas Soni seperti dalam siaran persnya.
Sebelum dikomersialisasikan, BPPT memang telah melakukan uji coba pada inovasi satu ini. Hal itu karena Purula merupakan produk inovasi pangan, sehingga tentunya dalam proses produksinya pun harus benar-benar diperhatikan.
"Ya jadi sudah dicoba, kan (melalui proses) tahapan-tahapan, ini kan makanan, jadi harus betul- betul aman," kata Soni.
Terkait tahapan uji coba, Soni kemudian menyebutkan dua lokasi yang dijadikan tempat untuk mensosialisasikan serta menguji inovasi tersebut, yakni Pandeglang dan Lebak di Banten serta untuk uji peneriman ditambahkan Denpasar di Bali.
Kedua daerah tersebut (Pandeglang dan Lebak) diketahui memiliki prevalensi stunting yang cukup tinggi, uji coba pun dilakukan terhadap para remaja. "Itu sudah tahapan-tahapannya kita lakukan dan kita sudah coba di dua tempat, di Pandeglang, karena memang angkanya paling tinggi di sana. Kemudian di Bali sini, di Denpasar sini kita coba kepada anak-anak pelajar SMA, remaja putra dan putri untuk penerimaan Purula ya," papar Soni.
Untuk melakukan uji coba tersebut, kata dia, ada sejumlah syarat yang harus diperhatikan. Satu di antaranya remaja tersebut tidak sedang mengalami infeksi.
Soni pun menjelaskan tahapannya, mulai dari pengambilan darah pada awal sebelum pengkonsumsian Purula hingga pemeriksaan darah setelah mengkonsumsi dalam kurun waktu tertentu.
"Ada syarat-syaratnya, dia tidak boleh sedang datang bulan saat pemeriksaan. Kemudian (prosesnya uji cobanya) dalam 2 minggu hingga 1 bulan, mereka awalnya diambil darah, dikasih makan Purula dengan aturan yang kita atur, kemudian sebulan kemudian diambil darahnya lagi untuk diperiksa," tegas Soni.
Dari pengecekan darah tersebut dapat terlihat perbedaan dari sebelum dan sesudah mengkonsumsi Purula. Ia pun berharap kelak jika dikomersialisasi, Purula ini bisa dikonsumsi secara rutin pada anak dan menjadi solusi dalam upaya pemerintah untuk menekan angka stunting.
"Di situ kelihatan kadar (zat) besinya dan lain-lain itu turun, sehingga diharapkan kalau kita makan rutin dari kecil, pencegahan stunting bisa berjalan," pungkas Soni.


































































































   4   5   6   7   8