Page 10 - KLIPINGBPPT2982019PAGI
P. 10
memperbaiki, ketiga inovasi. Itu langkah-langkah yang dibuat Tiongkok,” beber Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menuturkan, tidak semua inovasi dimulai dari nol. Sebab, ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang setiap saat. Percuma Indonesia memiliki sekitar 4.500 perguruan tinggi tetapi hasil inovasinya rendah. “Artinya, peneliti tanah air perlu bekerja lebih keras. Kita bisa contoh Tiongkok,” imbuh wapres 77 tahun itu.
Di sisi lain, Wakil Presiden Jusuf Kalla kecewa dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Pasalnya, sebagai pusat teknologi Indonesia justru BPPT malah memamerkan hasil karya teknologi yang sudah lama. Memajang hasil kerja dua hingga tiga tahun lalu.
“Mulai tahun depan yang bisa dipamerkan hanya penemuan satu tahun terakhir. Tidak boleh lima tahun terakhir,” tegasnya.
Ibu Kota Kilat
Minta Referendum, Warga Papua Bentrok dengan Aparat, Satu TNI Tewas
Kapen Koopsau II Memberi Nilai-nilai Kebangsaan kepada Mahasiswa Politeknik Ujungpandang
KASN Rekomendasikan Sanksi 15 Camat, Pj Wali Kota: Saya Belum Lihat Suratnya
Didampingi Kadis Sosial, Iqbal Suhaeb Jaring Gelandangan
Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, pihaknya terus mendorong perguruan tinggi mengembangkan kawasan sains dan teknologi atau yang biasa disebut Science and Techno Park (STP). Wahana untuk meneliti dan mempelajari inovasi sekaligus menjadikan hasil inovasi bernilai komersial dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Tujuannya adalah para peneliti, inventor, dan inovator nanti bisa mengembangkan hasil penelitiannya dengan industri. Kalau sudah matang, hasil riset itu dikeluarkan untuk dikembangkan sebagai bisnis,” jelas Nasir.
Menteri 59 tahun itu mengungkapkan salah satu hasil penelitian dari STP yang sudah masuk ke industri adalah stem cell dari Universitas Airlangga. Saat ini hasil riset itu sudah diproduksi massal oleh PT Phapros, anak perusahaan salah satu BUMN, PT Kimia Farma untuk perawatan wajah. (jp)