Page 8 - KLIPING BELMAWA14032019 (Pagi)
P. 8
Judul
Menristekdikti Dorong Transformasi SDM Lulusan Perguruan Tinggi
Media
Liputan6
Terbit
14 Maret 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://www.liputan6.com/news/read/3916402/menristekdikti- dorong-transformasi-sdm-lulusan-perguruan-tinggi
PR VALUE
Rp.60.000.000
Jurnalis
Ratu
Menristekdikti Dorong Transformasi SDM Lulusan Perguruan Tinggi
Menristekdikti Mohamad Nasir (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir mengatakan, era transformasi digital mengakibatkan perubahan struktur pada pasar kerja dan mengancam tenaga kerja berketerampilan rendah. Hal ini juga akan mendorong munculnya jenis pekerjaan baru, sekaligus menghilangkan sebagian pekerjaan yang ada.
Perubahan tersebut otomatis mengakibatkan tuntutan pasar kerja yang membutuhkan lulusan perguruan tinggi siap bekerja atau mampu menciptakan pekerjaan, seperti perusahaan startup.
Hal ini disampaikan Nasir saat memberikan Pidato Ilmiah pada acara Dies Natalis Fakultas Ekonomika dan Bisnis di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah. "Di tahun 2015 sampai 2018 ini, kita sudah menghasilkan sekitar 1.300 startup yang siap masuk industri, baik kecil maupun menengah. Sebagai contoh, inovasi produk motor berbahan bakar listrik dan palm oil yang dapat diolah menjadi bahan bakar, itu sudah siap masuk ke industri," ujar Nasir melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu 13 Maret 2019.
Nasir memberikan contoh perusahaan-perusahaan startup yang kini sudah sukses menjadi unicorn Indonesia, yaitu seperti Gojek, Tokopedia, dan Traveloka yang pusat risetnya tidak ada di Indonesia karena kurang mendapatkan sumber daya lulusan dari dalam negeri.
Nasir menjelaskan, pergeseran pembentukan keterampilan individu pun akan terjadi pada 2020. Keterampilan individu mahasiswa yang penting untuk dimiliki antara lain kemampuan menyelesaikan persoalan kompleks, kemampuan berpikir kritis, kreatif, people management, mampu berkoordinasi, dan memiliki kecerdasan emosional.
Sertifikat Kompetensi
Selain ijazah, para lulusan nanti juga harus memiliki sertifikat profesi atau kompetensi sesuai bidang masing-masing. Sertifikat profesi diterbitkan oleh perguruan tinggi bersama Kemenristekdikti, Kementerian lain, atau Organisasi Profesi (OP), lembaga

