Page 6 - KLIPINGBPPT3172019PAGI
P. 6

Judul
Walhi Sebut Tumbuhan Lidah Mertua Tidak Efektif Atasi Polusi Jakarta
Media
Okezone.com
Terbit
31 Juli 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://news.okezone.com/read/2019/07/31/338/2085698/walhi- sebut-tumbuhan-lidah-mertua-tidak-efektif-atasi-polusi-jakarta
PR VALUE
Rp.0
Jurnalis
Muhammad Rizky
JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) tengah menggalakkan penanaman tumbuhan lidah mertua (sansevieria trifasciata). Penanaman dilakukan sebagai salah satu solusi untuk mengurangi polusi udara di Jakarta.
Merespons hal itu, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta Tubagus Achmad Soleh, menilai upaya tersebut bisa menjadi salah satu solusi. Namun, upaya tersebut dinilai tidak efektif untuk mengatasi polisi udara di Ibu Kota.
"Kalau ini untuk lokal ya misalnya di pekarangan rumah bisa digunakan. Tapi untuk mengatasi kondisi udara Jakarta, tidak cukup efektif," kata Tubagus kepada Okezone, Rabu (31/7/2019).
Seharusnya, kata dia, Pemprov DKI Jakarta melakukan penambahan ruang terbuka hijau (RTH). Selain itu, sumber pencemaran udara harus ditekan sesegera mungkin.
Tumbuhan lidah mertua.
"Menginventaris sumber-sumber pencemaran, membatasi sumber-sumber pencemar misalnya memantau aktivitas industri. Jika terbukti industri tidak taat asas maka wajib melakukan penegakan hukum," tuturnya.
Penggalakan penanaman tumbuhan lidah mertua sebelumnya juga diminta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC).
Namun demikian Kepala BBTMC BPPT, Tri Handoko Seto mengatakan, dalam menghilangkan polusi di Jakarta tak hanya menanam tumbuhan lidah mertua, tapi juga tanaman lainnya yang mampu menyerap karbondioksida. Misalnya tanaman trembesi, cassia, kenanga, pingku, beringin, mahoni, nangka, dan sirsak di setiap wilayah.
Pagi Ini Jakarta Jadi Kota Paling Berpolusi di Dunia
"Bukan sekadar tumbuhan lidah buaya, lidah mertua, lidah keponakan, tapi tumbuh- tumbuhan yang punya kemampuan tinggi untuk menyerap karbon di seluruh gedung- gedung," ujarnya di Gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2019).


































































































   4   5   6   7   8