Page 22 - KLIPING BELMAWA (18 Juli 2019 - Sore)
P. 22

Mengapa dikatakan sindikat percaloan? Menurut Prija itu karena mereka beraksi secara kelompok. Menurutnya ada 8 penyebar stiker dan brosur yang menawarkan jalur belakang untuk masuk ke UB via jalur mandiri.
"Yang tertangkap memang satu saat menyebarkan brosur dan stiker. Tetapi dalam pengakuannya ada 7 teman lainnya yang memiliki tugas sama di semua pintu masuk Universitas Brawijaya," imbuh dosen Fakultas Hukum itu.
Ia menambahkan, ketika dilakukan penangkapan, tujuh pelaku lain berhasil kabur sebelum bisa diamankan satpam kampus. Upaya memancing mereka untuk menemui satu rekannya yang tertangkap gagal.
"Jadi mereka menyebar brosur dan stiker sebanyak 8 orang. Satu tertangkap yang 7 lainnya berhasil kabur. Nah, di sini tugas kepolisian untuk membongkar sindikat itu dengan melacak keberadaan 7 orang lain bersama otak dari aksi kejahatan ini," tutur Prija.
Sebelum di UB, sindikat penyebar stiker yang menawarkan 'jalur belakang' juga beraksi di Jakarta. Yakni di Universitas Pancasila (UP). Kala itu di UP tengah digelar seleksi jalur mandiri Universitas Gajahmada (UGM).
"Ini bisa dikatakan sindikat nasional. Karena sebelum di sini (Universitas Brawijaya), kelompok yang sama juga melakukan aksinya di Universitas Pancasila, Jakarta," terang prija.
Sepasang suami istri di Surabaya diduga menjadi dalang penyebaran stiker yang menawarkan jalur belakang penerimaan jalur mandiri untuk masuk UB. Jika ada keterlibatan oknum dalam kasus tersebut, pihak kampus akan memberikan sanksi tegas.
"Delapan orang yang menyebar brosur dan stiker diminta oleh Heri dan Kyla. Mereka pasangan suami istri di Surabaya," tambahnya.
Prija menyampaikan, Heri bersama istrinya diduga kuat sebagai otak dari sindikat percaloan dengan modus menyebar stiker jalur belakang itu. Seperti pengakuan salah satu penyebar stiker yang tertangkap satpam UB, MA (23).
"Otaknya Heri itu bersama istrinya. Kelompok ini juga beraksi di Universitas Pancasila. Ketika digunakan UGM untuk menggelar seleksi jalur mandiri," pungkas Prija.


































































































   20   21   22   23   24