Page 6 - KLIPING BELMAWA (18 Juli 2019 - Sore)
P. 6

dosen belajar di beberapa negara dengan vokasi terbaik, pihaknya juga memiliki skema pelatihan untuk dosen vokasi dalam negeri. Dalam hal ini, Kemristekdikti mengundang instruktur dari luar negeri untuk mendampingi para dosen vokasi selama menjalani pelatihan yang diselenggarakan di politeknik.
Sementara itu, untuk program sertifikas kompetensi untuk mahasiswa, menurut dia, sudah berjalan sejak 2017. Ada pun skemanya, para mahasiswa vokasi menjalani program perkuliahan 2 plus 2 yakni 2 tahun di Indonesia dan 2 tahun diluar negeri. Dengan begitu, ketika mereka lolos akan mendapatkan sertifikat kompetensi.
Mantan rektor Universitas Diponegoro (Undip) ini juga menyoroti banyak tenaga kerja di Indonesia yang belum memiliki sertifikasi, padahal dalam profesinya, ada hal yang perlu dipastikan, seperti keamanan kerja dan pelayanan kepada pelanggan. Salah satu pekerja yang belum banyak memiliki sertifikasi kompetensi adalah pekerja di bidang pariwisata.
"Untuk pariwisata, saya datang ke Labuan Bajo. Di Labuan Bajo itu spot untuk pariwisata bagus sekali. Pada saat saya datang ke lokasi itu pada 2017, nakhoda kapalnya saya tanya, "Bapak punya sertifikat menjadi nakhoda?" (Nakhoda tersebut menjawab)," Saya hanya turunan dari bapak saya." Wah, ini bahaya juga. Kalau tenggelam, bagaimana. Ini tidak boleh, saya waktu itu berpikir seperti itu," ujarnya.
Oleh karena itu, Nasir menuturkan, sangat diperlukan adanya pendidikan vokasi yang dekat dengan industri, banyak potensi daerah yang bisa diangkat dan menjadi unggulan, apabila para pekerjanya memiliki sertifikasi profesi dan bekerja sesuai standar profesional.
Sementara itu, mewakili pihak industri, Managing Director Sinar Mas, G Sulistiyanto mengatakan, berkumpulnya berbagai pihak dalam seminar fokus vokasi ini untuk menjawab ajakan pemerintah kepada sektor industri agar meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi.
“Agar inisiatif yang kami lakukan mampu menjangkau potensi setempat, membekalinya dengan pendidikan serta ketrampilan yang selaras dengan karakteristik dan kebutuhan industri terkait. Pemerintah telah memfasilitasi dalam bentuk kebijakan hingga insentif, dunia usaha juga telah melakukannya, dan kini, kami mencoba belajar dari praktik terbaik di negara lain. Melalui vokasi, dunia usaha dapat membuat lembaga pendidikan yang sesuai kebutuhan kami,” paparnya.
Sulistiyanto melanjutkan, ada dua dukungan Sinar Mas dalam pengembangan pendidikan tinggi vokasi di Indonesia. Yakni pertama pada 16 Mei lalu Politeknik Sinar Mas Berau bekerja sama dengan Swiss International Technical Connection (Siteco) yang memungkinkan kerja sama di bidang Lecturer Upgrading (Retooling, Doctor Program and Vocational Instructor Certification Program, Laboratorium Upgrading), berikut Lecturer and Student Exchange and Academic Management System Upgrading.
Dia menuturkan, hingga saat ini, Institut Teknologi dan Sains Bandung masih bersama Siteco bermitra dalam bidang Lecturer Upgrading untuk program retooling, doctor program and vocational instructor certification program laboratorium upgrading, lecturer and student exchange and academic management system upgrading, development of sustainable


































































































   4   5   6   7   8