Page 6 - KLIPINGBELMAWA30062019SORE
P. 6

Judul
Ke(tidak)mauan kampus menolak intoleransi
Media
Antara
Terbit
30 Juni 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://www.antaranews.com/berita/934298/ketidakmauan- kampus-menolak-intoleransi
PR VALUE
Rp.30.000.000
Jurnalis
Muhtar
Ke(tidak)mauan kampus menolak intoleransi
Oleh Muhtar Said *) Minggu, 30 Juni 2019 12:51 WIB
Mural bhinneka tunggal ika
Jakarta (ANTARA) - Gerakan Islam eksklusif merupakan gerakan yang berkiblat ke luar negeri, bukan hanya itu saja tetapi gerakan ini juga cenderung menutup diri dari keragaman Indonesia. Gerakan ini tumbuh subur dalam dunia pendidikan.
Hasil penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (LPPM UNUSIA) menemukan gerakan islam eksklusif sudah menyebar ke Perguruan Tinggi Negeri Negeri (PTN).
Ada delapan PTN di Jawa Tengah yang menjadi tempat berseminya islam eklusif seperti Tarbiyah, Hizbut Tahrir, dan Salafi.
Dominasi gerakan islam eksklusif ini menebar rasa kekhawatiran bagi kemajukan masyarakat Indonesia yang sudah lama hidup rukun dalam perbedaaan dengan sistem bangunan berlandaskan bhinneka tunggal ika.
Kekhawatiran masyarakat Indonesia terhadap perkembangan islam eksklusif di kampus menjadi hal yang wajar karena gerakan yang dikampanyekannya adalah intoleransi.
Intoleransi merupakan musuh kebhinnekaan apalagi menggunakan dalil-dalil agama untuk kepentingan ideologi politiknya. Kelompok yang berbeda pandangan dengan islam eksklusif akan diibenci dengan membuat narasi sebagai kelompok kafir, munafik dan sesat.
Melabeli golongan lain dengan tiga label tersebut merupakan perbuatan yang tidak elok apabila dilakukan di negara yang berlandaskan bhinneka tunggal ika karena berbahaya


































































































   4   5   6   7   8