Page 7 - KLIPINGBELMAWA30062019SORE
P. 7
dalam kehidupan sosio kemasyarakatan mengingat Indonesia dibangun atas dasar perbedaaan agama, suku, ras dan budaya. Sehingga gerakan islam eksklusif akan menjadi “bom waktu” bagi kerusakan Indonesia.
Tidak dipungkiri, jika gerakan ini terus berkembang dengan subur di kampus (apalagi kampus negeri) maka Indonesia bisa runtuh di kemudian hari.
Pecahnya Indonesia menjadi beberapa negara tidak menjadi beban bagi gerakan islam eksklusif karena faham yang dianutnya adalah Islam transnasional, berpegang pada kiblat kebudayaan asing dan mengutuk kebudayaan Indonesia itu sendiri.
Salah satu contohnya adalah gerakan khilafah yang berkiblat pada asing. Padahal sistem yang ditawarkannya sudah terbukti tidak mampu menjadi tulang punggung kedamaian, sedangkan pondasi dasar negara Indonesia yakni Pancasila sampai saat ini sudah teruji dan mampu menyatukan segala perbedaan dalam satu wadah bendera merah-putih.
Gerakan Inskonstitusional
Gerakan yang dilakukan oleh islam eksklusif adalah gerakan yang inskonstitusional karena terus dikampanyekan dalam ruang publik, sebuah ruang yang secara konstitusi bisa diakses oleh semua masyarakat tanpa memandang golongan dinarasikan sebagai ruang yang harus diisi oleh golongannya.
Contohnya adalah gerakan menolak pemimpin muslim di badan publik dan tidak boleh mengucapkan selamat hari raya kepada agama lain.
Secara konstitusi badan publik bisa diakses oleh semua warga negara dengan tidak memandang latar belakang agama dan keyakinannya itu apa. Meskipun demikian selalu dikampanyekan badan publik tidak boleh dipimpin oleh non-muslim.
Tatanan sosio masyarakat akan terpecah-belah ketika seorang Menteri Agama tidak diperbolehkan mengucapkan selamat hari raya ke agama lain, padahal dirinya adalah pemimpin publik yang secara konstitusi adalah milik semua warga negara.
Apabila gerakan tolak pemimpin muslim ditaruh dalam ruang semestinya, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama adalah ruang yang harus diisi oleh orang pemimpin muslim mengingat kedua lembaga besar tersebut adalah organisasi Islam.
Namun, menjadi persoalan ketika gerakan tersebut digelorakan untuk menghambat pemimpin non-muslim masuk ke wilayah badan publik.
Gerakan islam eksklusif kelihatannya sesuai dengan hati nurani umat Islam, akan tetapi Islam dan negara merupakan sistem bangunan yang tidak bisa dipisahkan. Sehingga selain kemampuan beragama tanpa merusak tatanan negara juga harus diperhatikan