Page 9 - KLIPINGBELMAWA30062019SORE
P. 9

Ulama (IPNU) dan lain sebagainya.
Gerakan Islam eksklusif berhasil memberikan stigma kepada mahasiswa baru untuk menjauhi hal-hal yang berbau politik, seperti bergabung dengan organisasi kemahasiswaan yang berhaluan moderat berarti menjadi politis. Padahal bergabung dalam gerakan Islam eksklusif lebih politis karena menjalankan misi Islam transnasional, dan ingin merobohkan nilai-nilai dasar bangsa Indonesia.
Sedangkan bergabung ke organisasi seperti PMII atau IMM juga bisa dikatakan menjadi manusia politik namun gerakannya politik yang dibangun oleh kedua organisasi tersebut masih berpijak pada nilai-nilai dasar bangsa Indoensia, bahkan melestarikannya.
Bevogheid Kampus
Akutnya virus Islam eksklusif seharusnya disadari oleh pihak pengelola kampus karena kampus merupakan wilayah akademik yang mempunyai tugas dari negara untuk melestarikan nilai-nilai dasar bangsa Indonesia, salah satunya adalah Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga alumni yang lulus dari kampus adalah alumni yang mau mengakui kebudayaan Indonesia, yakni bersatu dalam keragaman.
Untuk menanggulangi persoalan ini Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) telah mengeluarkan regulasi berupa Peraturan Menteri No. 55 Tahun 2018 tentang Pembinaan Ideologi Pancasila Dalam Kegiatan Kemahasiswaan Perguruan Tinggi.
Dalam peraturan tersebut kampus diberikan kewenangan (bevogheid) untuk membentuk organisasi kemahasiswaan yang fungsinya sebagai wadah pembinaan ideologi Pancasila, di mana dalam pelaksanaan programnya juga melibatkan organ ekstra kampus yang berhaluan moderat.
Wadah ini adalah pintu masuk bagi organisasi kemahasiswaan seperti PMII dan IMM untuk menebarkan ajaran kedamaian.
Sepanjang yang penulis ketahui sampai saat ini belum ada tanda-tanda kampus yang akan membuat wadah tersebut, sehingga penelitian LPPM UNUSIA mengenai penyebaran virus Islam eksklusif yang menyebar ke perguruan tinggi adalah hal yang wajar.
Memang beberapa kampus sudah mulai membentuk semacam pusat studi untuk meneliti dan menangkal paham radikal seperti yang ada di Universitas Negeri Semarang (UNNES), yakni Pusat Studi TEROR yang mempunyai tugas melakukan penelitian dan mencegah teror-teror yang mengganggu kemajemukan masyarakat.
Virus intoleransi juga bisa dimasukkan dalam kategori teror karena membuat resah tatanan masyarakat


































































































   6   7   8   9   10