Page 7 - LOMBAJURNALIS
P. 7

untuk mengisi jabatan lecturer. Jabatan tersebut di Inggris, merupakan jabatan permanen di seluruh perguruan tinggi Inggris.
"Nomor satu yang menjadi pertanyaan para pewawancara adalah, apakah pelamar sudah dewasa secara akademik?" ujar Bagus.
Pertanyaan tersebut, kata Bagus, akan sulit dijawab jika pelamar hanya memiliki riset yang homogen. "Karena latar belakang saya beragam, saya bisa menjawab bahwa riset saya sudah dewasa, karena saya tidak bergantung pada salah satu grup riset saja, dan kita independen secara akademik," terang asisten profesor termuda di departemennya ini.
Jadi biarpun IPK Bagus hanya 2,70, atau cenderung biasa-biasa saja, namun riset beragam yang berada di belakang Bagus, lintas disiplin, serta lintas negara yang ia miliki, justru menjadi nilai jual yang mampu menopang kekurangan akademiknya. "Sebenarnya di Inggris juga tidak ada yang mempertanyakan itu (IPK)," jelas Bagus yang pernah bekerja di Institut de Mathématiques de Toulouse Prancis ini.
Di Inggris, kata Bagus, yang terpenting adalah bisa mengajar, memiliki riset bagus, dan bisa memenangkan dana hibah. "Yang ketiga itu malah jadi faktor dominan dalam penerimaan faculty member yang baru," terang Bagus
Latar belakang berganti-ganti jurusan itu juga yang jadi nilai plus, untuk mengantisipasi dinamisnya peruntukkan dana riset di Inggris. Dana hibah ini biasanya diberikan oleh pemerintah maupun swasta.
"Jadi kalau riset kita monoton, dan hanya bisa melakukan riset dengan grup tertentu saja, begitu riset tersebut tidak trendi lagi pada tahun itu, kita akan kesulitan. Jadi itu yang bisa kita bilang pada comittee biarpun political situation berubah-ubah, saya bisa mengikutinya," terang pria yang pernah Postdoctoral di Program studi Ilmu Bumi dan Teknik, Imperial College London, Inggris selama 2,5 tahun ini.
Ketika ditanya perbedaan apa saja yang ada antara iklim perguruan tinggi di dalam negeri dan Inggris, Bagus mengatakan bahwa pada prinsipnya sama dalam konsep tridarma. Setiap dosen di Inggris juga diwajibkan untuk mengajar, meneliti, dan melakukan pengabdian masyarakat.
"Hanya saja, di Inggris ada sedikit tambahan, yakni memenangkan dana hibah," jelas penyuka Band Padi itu.
Di Inggris, kata Bagus, infrastruktur perguruan tingginya sudah memadai untuk akademisi melakukan Tridarma secara simultan. "Contohnya dana lebih


































































































   5   6   7   8   9