Page 10 - KLIPINGBELMAWA28072019SORE
P. 10
Judul
Kemenristekdikti Data Medsos Dosen, Ini Kritik Muhammadiyah
Media
Republika
Terbit
28 Juli 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/19/07/28/pvc195377- kemenristekdikti-data-medsos-dosen-ini-kritik-muhammadiyah
PR VALUE
Rp.15.000.000
Jurnalis
Muhyiddin
Kemenristekdikti Data Medsos Dosen, Ini Kritik Muhammadiyah
Ahad 28 Jul 2019 12:00 WIB
Rep: Muhyiddin/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua PP Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas menutup Pengkajian Ramadhan PP Muhammadiyah di kampus ITB-AD pada Selasa (14/5). Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Kemenristekdikti dinilai harus bisa menjelaskan soal arti radikalisme.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan mendata nomor telepon dan media sosial milik mahasiswa, dosen dan pegawai pada awal tahun kalender akademik 2019/2020. Pendataan itu dilakukan untuk menjaga perguruan tinggi dari paparan radikalisme dan intoleransi.
Menanggapi hal itu, Ketua Muhammadiyah, Anwar Abbas mengatakan, sikap Kemenristekdikti tersebut berlebihan karena akan membuat dosen dan mahasiswa merasa ketakutan.
"Pernyataan dan sikap menteri ini ada benarnya tapi pernyataan menteri ini oleh sebagian pihak dirasakan terlalu berlebihan dan bisa-bisa membuat kehidupan dosen, mahasiswa dan karyawan di kampus akan diliputi oleh ketakutan yang tidak jelas dan tidak menentu," ujar Anwar kepada Republika.co.id melalui pesan What'App, Sabtu (27/7).
Menurut dia, kebijakan Kemenristekdikti tersebut tentu juga akan mengganggu kemerdekaan dan kebebasan berbicara yang menjadi ciri dan watak dari insan-insan akademis.