Page 6 - KLIPINGBPPT18092019PAGI
P. 6
Judul
Riau Dipenuhi Kabut Asap, BPPT Siapkan Teknologi Kapur Tohor, Apa Itu?
Media
Kompas.com
Terbit
18 September 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://sains.kompas.com/read/2019/09/17/183038123/riau-dipenuhi- kabut-asap-bppt-siapkan-teknologi-kapur-tohor-apa-itu?page=all
PR VALUE
Rp 60,000,000
Jurnalis
Gloria
Riau Dipenuhi Kabut Asap, BPPT Siapkan Teknologi Kapur Tohor, Apa Itu? Kompas.com - 17/09/2019, 18:30 WIB BAGIKAN: Komentar Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meninjau penanganan kebakaran lahan di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Pelalawan, Riau, Selasa (17/9/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.(ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI) Penulis Gloria Setyvani Putri | Editor Gloria Setyvani Putri KOMPAS.com - Kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan ( karhutla) menjadi faktor yang menghambat proses penguapan sebagai syarat terbentuknya awan. Asap karhutla tertahan dan malayang di angkasa sehingga sinar matahari tidak tembus ke bumi dan proses penguapan air terhambat. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus melakukan pemantauan potensi pertumbuhan awan, tapi hal ini memang masih sulit terjadi. Sedangkan upaya penyemaian garam (NaCl) sebagai syarat untuk membuat hujan buatan sendiri dibutuhkan awan yang mencapai kadar minimal 70 sampai 80 persen. Baca juga: Hujan Buatan jadi Solusi Kabut Asap Riau, Begini Cara Membuatnya Atas dasar tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkolaborasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan BMKG menerapkan modifikasi teknologi sebagai upaya menghilangkan asap karhutla menggunakan Kalsium Oksida atau kapur tohor aktif (CaO) yang bersifat eksotermis alias mengeluarkan panas. Kepada Kompas.com, Kepala BPPT Hammam Riza menerangkan bahwa kapur tohor (CaO) tidak berfungsi sebagai pembuat awan, tapi digunakan untuk mengatasi kabut asap. "Tujuannya (kapur tohor) agar gas dan partikel-partikel karhutla bisa terurai dan akhirnya kabut bisa hilang," ungkap Hammam dihubungi Kompas.com, Selasa (17/9/2019). Cara kerja penerapan kapur tohor, disebut Hammam, mirip dengan penyemaian hujan buatan. Kapur tohor ditaburkan di gumpalan asap sehingga dapat mengurai partikel karhutla dan gas agar asap hilang dan radiasi matahari bisa menembus ke permukaan bumi. "Radiasi matahari