Page 7 - KLIPINGBPPT18092019PAGI
P. 7

terhalangi kabut asap, jadi awan susah terbentuk karena penguapan terhambat. Dengan kapur tohor aktif ini diharapkan konsentrasi asap berkurang, awan terbentuk, dan garam bisa ditebar untuk hujan buatan," imbuh Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Tri Handoko Seto seperti dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (17/9/2019). Hamman menjelaskan, ada 40 ton kapur tohor aktif yang sudah diterbangkan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Kapur tohor itu akan dikirim ke beberapa provinsi terdampak karhutla seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Riau, Jambi dan Sumatera Selatan. Baca juga: Karhutla di Riau dan Kalimantan Berbeda dengan Amazon, Apa Bedanya? Untuk menaburkan kapur tersebut, BPPT akan menggunakan tiga jenis pesawat yakni Cassa 212 dengan kapasitas 800 kilogram, CN 295 dengan kapasitas 2.4 ton dan pesawat Hercules C 130 dengan kapasitas 4-5 ton. Permasalahan karhutla tidak bisa hanya ditangani dengan menggunakan pemadaman darat dan udara saja. Kepala BNPB, Doni Monardo sebelumnya telah menyampaikan bahwa yang menjadi solusi karhutla adalah hujan. Sedangkan BMKG telah memprediksi bahwa musim hujan akan masuk pada pertengahan bulan Oktober. Oleh karena itu, hujan buatan harus segera dilakukan untuk mengatasi masalah ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Riau Dipenuhi Kabut Asap, BPPT Siapkan Teknologi Kapur Tohor, Apa Itu?", https://sains.kompas.com/read/2019/09/17/183038123/riau-dipenuhi- kabut-asap-bppt-siapkan-teknologi-kapur-tohor-apa-itu?page=all.
Penulis : Gloria Setyvani Putri Editor : Gloria Setyvani Putri


































































































   5   6   7   8   9