Page 8 - KLIPINGBPPT18092019PAGI
P. 8

Judul
Hilangkan Asap, 40 Ton Kapur Tohor Aktif Bakal Ditabur di Kawasan Karhutla Sumatera dan Kalimantan
Media
Kompas.com
Terbit
18 September 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://nasional.kompas.com/read/2019/09/17/20080761/hilangkan-asap- 40-ton-kapur-tohor-aktif-bakal-ditabur-di-kawasan-karhutla
PR VALUE
Rp 60,000,000
Jurnalis
Deti
Hilangkan Asap, 40 Ton Kapur Tohor Aktif Bakal Ditabur di Kawasan Karhutla Sumatera dan Kalimantan Kompas.com - 17/09/2019, 20:08 WIB BAGIKAN: Komentar Warga menggunakan masker saat berada di objek wisata bantaran Sungai Kahayan, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu (15/9/2019). Kota Palangkaraya kembali diselimuti kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Kalimantan Tengah sehingga menimbulkan aroma yang menyengat dan menggangu aktivitas warga.(ANTARA FOTO/RENDHIK ANDIKA) Penulis Deti Mega Purnamasari | Editor Diamanty Meiliana JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penerapan Pengkajian dan Teknologi ( BPPT) akan menaburkan kapur tohor aktif atau Kalsium Oksida (CaO) untuk menghilangkan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan ( karhutla) di kawasan Sumatera dan Kalimantan. Penaburan kapur tohor ini dilakukan BPPT bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). "Kapur tohor ditaburkan di gumpalan asap sehingga dapat mengurai partikel karhutla dan gas. Akibatnya asap hilang dan radiasi matahari bisa menembus ke permukaan bumi," ujar Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Tri Handoko Seto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/9/2019). Baca juga: Pertamina Terjunkan Personil Atasi Karhutla yang Ancam Wilayah Produksi Teknologi penaburan kapur tohor aktif ini dilakukan karena kabut asap telah menghambat proses penguapan sebagai syarat terbentuknya awan. Akibatnya, asap karhutla tertahan dan melayang di angkasa sehingga sinar matahari tidak tembus ke bumi. "Dengan kapur tohor aktif ini diharapkan konsentrasi asap berkurang, awan terbentuk, dan garam bisa ditebar untuk hujan buatan," kata Tri. Baca juga: Gubernur Kalbar: Pemadaman Karhutla Sudah Maksimal, Saatnya Minta Tuhan Turunkan Hujan Jika awan tersebut sudah terbentuk, maka hujan buatan bisa mulai dilakukan. Mengingat upaya penyemaian garam (NaCl) sebagai syarat untuk membuat hujan buatan membutuhkan awan yang mencapai minimal 80 persen. BPPT telah


































































































   6   7   8   9   10