Page 267 - Kelas_12_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 267

Kelompencapir kepanjangan dari kelompok pendengar, pembaca, pemirsa. Merupakan salah
                     satu program  pertanian  Orde Baru yang khas, karena menyuguhkan temu wicara langsung

                     antara  petani, nelayan, dan peternak dengan menteri  atau bahkan dengan Presiden
                     Soeharto secara  langsung. Kelompencapir merupakan program  Orde  Baru di  bidang
                     pertanian yang dijalankan oleh Departemen Penerangan. Kelompencapir diresmikan
                     pada  18 Juni 1984, dengan keputusan Menteri Penerangan Republik Indonesia No.110/

                     Kep/  Menpen/1984. Kelompencapir juga  menyelenggarakan kompetisi  cerdas  cermat
                     pertanian yang diikuti oleh para petani berprestasi dari berbagai daerah.
                 Keluarga Berencana untuk mengendalikan jumlah penduduk Indonesia, pemerintah Orde Baru
                     memulai kampanye “Keluarga Berencana”  yang menganjurkan setiap pasangan untuk

                     memiliki secukupnya 2 anak. Hal ini dilakukan untuk menghindari ledakan pertumbuhan
                     penduduk yang nantinya dapat mengakibatkan berbagai masalah, mulai dari kelaparan,
                     penyakit  sampai  kerusakan lingkungan hidup. Pengendalian pertumbuhan penduduk
                     juga  bertujuan  meningkatkan kualitas  hidup rakyat  Indonesia  dan peningkatan

                     kesejahteraannya. Keberhasilan pemerintah Orde Baru untuk melakukan pengendalian
                     jumlah penduduk ini  dicapai  melalui  program  Keluarga  Berencana  Nasional  yang
                     dilakukan  oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
                 Nawaksara  judul  pidato presiden Soekarno pada  22 Juni  1966, menyampaikan pidato

                     “Nawaksara” dalam persidangan MPRS. “Nawa” berasal dari bahasa Sansekerta yang
                     berarti sembilan, dan “Aksara” berarti huruf atau istilah. Pidato itu berisi sembilan pokok
                     persoalan yang dianggap penting oleh presiden Soekarno  selaku mandataris MPR. Isi
                     pidato tersebut hanya sedikit menyinggung sebab-sebab meletusnya peristiwa berdarah

                     yang terjadi pada 30 September 1965.
                 Pelita rencana  pembangunan nasional dibuat untuk jangka panjang dan jangka menengah.
                     Pembangunan jangka panjang meliputi waktu 25 tahun. Pembangunan jangka menengah
                     dilakukan secara bertahap dan sambung-menyambung, yang setiap tahapnya berjangka

                     waktu lima tahun. Setiap tahap pembangunan jangka menengah ini dinamai Pembangunan
                     Lima  Tahun (Pelita). Kebijaksanaan pembangunan setiap pelita  didasarkan atas  Pola
                     Pembangunan Jangka Panjang. Kecuali pada Pelita I, maka setiap pembangunan jangka
                     penjang dan pelita selalu didasarkan kepada Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

                 Tritura  mengandung arti  Tri  Tuntutan Rakyat. Tuntutan tersebut  dipelopori  oleh KAMI
                     dan KAPPI, kesatuan-kesatuan aksi  yang tergabung dalam  Front  Pancasila. Pada  12





                                                                        Sejarah Indonesia
                                                                                            259
   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272