Page 47 - EMODUL FLIPBOOK SISTEM RESPIRASI MANUSIA SMA KELAS XI
P. 47

4. LEUKIMIA
           Leukimia disebut sebagai kanker darah yaitu kelainan pada sel darah putih (limfosit B) yang jauh di atas

       jumlah normal karena pembelahan yang tak terkendali. Jaringan yang seharusnya membentuk sel darah merah

       justru  membentuk  sel  darah  putih,  akibatnya  sel  darah  putih  melebihi  normal  sedangkan  sel  darah  merah

       menurun.  Perhatikanlah video 3.4 untuk memudahkan pemahamanmu mengenai gejala, penyebab, dan cara

       mengatasi penyakit leukimia.
                                                   Ayo mengamati video!






















                                                    Video 3.4 Leukimia
                                          [Sumber: https://youtu.be/JJerOLzJ5PE]







              Tahukah kamu, mengkonsumsi buah Pala (Myristica fragrans) dapat mencegah penyakit leukimia.

          Hal  ini  dikarenakan  terdapat  kandungan  senyawa  kimia  berupa  methanol  yang  berfungsi  untuk

          mencegah  sel  leukimia  di  dalam  tubuh  dan  menghambat  pertumbuhan  sel  kanker.  Selain  itu,
          mengkonsumsi  seduhan  daun  Tapak  Dara  (Catharanthus  roseus)  juga  dapat  mencegah  leukimia,

          dikarenakan  tanaman  tersebut  mengandung  vincristine  dan  vinblastine  yang  berfungsi  untuk

          menghambat  pertumbuhan  sel  kanker  leukimia.  Apakah  tanaman  tersebut  terdapat  dilingkungan

          sekitarmu? Coba cari dan amati lingkungan sekitarmu!

              Enzim  asparaginase  diproduksi  dari  bakteri  Escherichia  coli  telah  digunakan  dalam  pengobatan
          leukimia limpoblastik akut selama 30 tahun. Asparaginase adalah aminohidrolase yang mengkonversi

          asparagin, asam aspartate, dan ammonia yang menyebabkan kematian sel. Sel leukimia membutuhkan

          asparagine dalam jumlah besar untuk perkembangbiakan selnya. Kombinasi L-asparagin dengan obat

          dan radioterapi terbukti efektif mengatasi leukimia limpoblastik akut.

                                                         [Sumber: Yassa et al., 2022; Putri, 2019; Purwani, 2018]





                                                                                                             37
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52