Page 20 - E-Modul Berbasis Kearifan Lokal Menyumbun oleh Putri Sakila Amelia Anwar
P. 20
Ayo Bermain Peran!
Di suatu sore pada tepian laut, terlihat beberapa warga sedang duduk
sembari bercengkrama. Tidak lama kemudian datang dua orang pria paruh
baya yang mengenakan pakaian rapi seperti hendak menuju masjid. Pria
tersebut bernama Datok Sulaiman dan Pak Ari.
Sulaiman : “tadi kalian jadi pergi ke beting?” tanya nya ketika tiba
Heri : “kalau kami tadi jadi pergi Tok tapi numpang di pompong Baim”
jawab bapak Heri.
Rama : “sepertinya tadi saya melihat kamu di beting. Dapat berapa
kilogram hari ni?” tanya Rama kepada Heri
Heri : “saya dapat 10 kg, Alhamdulillah lebih banyak dari yang kemarin”
jawab bapak heri sembari tersenyum tipis.
Sulaiman : “kalau tadi numpang di pompong Baim, berarti Baim juga pergi
ke beting tadi?”
Baim : “iya Tok, tadi saya juga pergi ke beting, ingin mengetahui
menyumbun tu seperti apa prosesnya” ujar baim sembari tersenyum malu.
Sulaiman : “wah bagus itu ada anak muda yang mau ikut. Sumbun ini salah
satu hasil laut kita yang harus di jaga dan lestarikan”
Baim : “mengapa harus dilestarikan?” tanya Baim
Heri : “sebagai masyarakat yang tinggal di wilayah maritim, yakni banyak
dikelilingi lautan, menjadikan mayoritas mata pencarian penduduk setempat
itu nelayan dan memaksimalkan hasil alam yang ada di laut. Oleh sebab itu,
kita boleh mengambil hasil alam, namun harus dengan cara yang baik”