Page 59 - Modul Fisika
P. 59
anoda juga besar, karena F = e ɛ.
b. Bahwa di bawah frekuensi potong ʋ o electron tidak lagi dapat dibebaskan dari
permukaan logam. Menurut konsep gelombang, kuat medan ɛ tak bergantung
dari frekuensi , sehingga asal intensitas cukup besar effek foto listrik akan
terjadi dan tidak tergantung dari frekuensi cahaya.
B. Kajian Teoritik Einsten Tentang Efek Fotolistrik
Dengan demikian harus dicari suatu suatu penjelasan teoritik yang tidak
berpijak pada konsep gelombang cahaya. Postulat atau hipotesa Einstein
mengandaikan bahwa :
a. Cahaya terdiri dari paket – paket energi ( foton ) yang bergerak dengan
kecepatan C ).
b. Bahwa apabila frekuensi cahaya adalah ʋ maka energi foton adalah ɛ = h ʋ
c. Dalam proses fotolistrik satu foton disebabkan sepenuhnya oleh
elektron pada permukaan logam.
Kita mencoba analisa dengan menggunakan hipotesa diatas, dengan pendekatan
kekekalan energi. Apabila frekuensi foton yang sampai di anoda adalah ʋ, energi
kinetic pada saat electron itu meninggalkan permukaan anoda itu adalah Ek, dan
energi diperlukan oleh electron untuk melepaskan diri dari permukaan logam
adalah W, maka dapat ditulis hubungan kekekalan energi sebagai berikut :
h ʋ = Ek + W
Ek adalah harga energi kinetik, berbagai ragam harganya, bergantung dari
proses bagaimana elektron itu melepaskan diri dari permukaan logam. Bagaimana
pun tentu ada electron yang paling energitik, yang Eknya paling tinggi. Itu
dinamakan saja Ek. Ek dapat terjadi karena ( kebetulan ) untuk elektron termaksud
energi yang diperlukan untuk lepas dari permukaan logam merupakan harga paling
rendah, kita namakan saja Wo. Maka untuk electron paling energitik :
h ʋ = Ek + W
dengan susunan eksperimental Millikan seperti tergambar , Ek dapat ditentukan
harga Ek sama dengan eVo, Vo adalah potensial pemberhenti.
Maka :
h ʋ = eVo + Wo
Hubungan ini memberikan ketergantungan linier antara Vo dan ʋ , seperti
50