Page 215 - Kelas 8 IPS BS press
P. 215

c.  Kedatangan Bangsa Belanda di Jayakarta (Jakarta)
                       Jayakarta merupakan pelabuhan penting di Pulau Jawa yang kemudian menjadi
                    markas VOC. Bagaimana proses kedatangan Belanda di Indonesia? Seorang pelaut
                    Belanda Cornelis de Houtman memimpin ekspedisi ke Indonesia. Pada tahun 1595,
                    armada de Houtman mengarungi ujung selatan Afrika, selanjutnya terus menuju ke
                    arah timur melewati Samudra Hindia. Pada tahun 1596, armada de Houtman tiba di
                    Pelabuhan Banten melalui Selat Sunda.
                       Kedatangan Houtman di Indonesia kemudian disusul ekspedisi-ekspedisi lainnya.
                    Dengan banyaknya pedagang Belanda di Indonesia maka muncullah persaingan di
                    antara  mereka  sendiri.  Untuk mencegah persaingan yang tidak sehat, pada  tahun
                    1602 didirikan Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC/Perserikatan Maskapai
                    Hindia  Timur) yang merupakan merger  (penggabungan) dari  beberapa  perusahaan
                    dagang Belanda.
                       Gubernur Jenderal  pertama  VOC adalah Pieter Both. Ia  mendirikan pusat
                    perdagangan VOC di Ambon, Maluku. Namun kemudian, pusat dagang dipindahkan
                    ke Jayakarta (Jakarta) karena VOC memandang bahwa Jawa lebih strategis sebagai
                    lalu-lintas  perdagangan. Selain itu, Belanda  ingin menyingkirkan saingan mereka,
                    yaitu Portugis di Malaka.
                       Pangeran Jayawikarta  (penguasa  bagian wilayah Banten) memberi  izin kepada
                    VOC untuk mendirikan kantor dagang di Jayakarta. Selain memberikan izin kepada
                    VOC, Pangeran Jayawikarta juga memberikan izin pendirian kantor dagang kepada
                    EIC (Inggris). Kebijakan ini  membuat  Belanda  merasa  tidak menyukai  Pangeran
                    Jayakarta.
                       Gubernur Jendral  VOC Jan Pieterszoon Coen membujuk penguasa   Kerajaan
                    Banten untuk memecat Pangeran Jayawikarta, sekaligus memohon agar izin kantor
                    dagang Inggris EIC dicabut. Pada tanggal  31 Mei 1619, keinginan VOC dikabulkan
                    raja Banten. Momentum inilah yang kemudian menjadi mata rantai kekuasaan VOC
                    dan Belanda  pada  masa  berikutnya. VOC menikmati  keleluasaan dan kelonggaran
                    yang diberikan penguasa  Banten. Jayakarta  oleh VOC diubah namanya  menjadi
                    Batavia. VOC mendirikan benteng sebagai tempat pertahanan, pusat kantor dagang,
                    dan pemerintahan. Pengaruh ekonomi  VOC semakin kuat  dengan dimilikinya  hak
                    monopoli  perdagangan. Masa  inilah yang menjadi  sandaran perluasan kekuasaan
                    Belanda pada perjalanan sejarah selanjutnya.


                      RENUNGKAN  Bangsa-bangsa Barat berani melakukan perjalanan karena semangat mereka
                            Pelayaran dari
                                          Eropa
                                                 ke
                                                             merupakan perjalanan yang berat.
                                                    Indonesia
                                                                            bisa, pasti
                          untuk mencapai
                                         kejayaan dan kekayaan. Kalau mereka
                                                                                      bangsa
                          Indonesia juga bisa. Karena itu, kalian harus selalu memiliki cita-cita yang
                          tinggi dan semangat baja untuk mencapai keberhasilan.



                                                                   Ilmu Pengetahuan Sosial         203
   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220