Page 46 - bab 2
P. 46

73







                               “Barang siapa dikehendaki Allah mendapat kebaikan, niscaya Allah akan


                               berikan kepadanya mengerti tentang agama”.



                                      Jelaslah bahwa kata al-Fiqh menurut bahasa, dari semua ayat dan

                               hadits  di  atas,  berarti  pengetahuan,  pemahaman  dan  pengertian  terhadap


                               sesuatu  secara  mendalam.  Pengertian  ini  sangat  luas  karena  meliputi

                               aqidah, „ibadah, mu‟amalah dan akhlak.



                                      Secara  istilah  (terminologi),  fiqh  didefinisikan  secara  eksklusif


                               yang terbatas pada hukum-kuhum yang praktis („amali) yang diambil dari

                               dalil-dalil yang terperinci (tafsili). Definisi tersebut bisa dilihat berikit ini:



                               Imam Abu Zahrah mengatakan bahwa al-Fiqh adalah:




                                                             ةيلّيصفتلا اهتلدأ       هم       ةيلّمعلا  ةي      عرشلا       ماكحلأاب       ملّعلا



                               “Ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara‟ yang praktis („amali)yang

                               diambil dari dalil-dalil yang terperinci (tafsili)”.




                                      .Jadi,  hukum-hukum  syara‟  yang  praktis  yang  lahir  sebagai  hasil

                               dari dalil-dalil  yang terperinci  itu  dinamakan  al-Fiqh, baik  ia dihasilkan

                               dengan melalui ijtihad ataupun secara langsung hasil pemahaman terhadap


                               teks  al-Qur‟an  dan  as-Sunnah.  Jelaslah  bahwa  hukum-hukum  yang

                               berkaitan  dengan  aqidah  dan  akhlak  tidak  termasuk  dalam  pembahasan


                               ilmu fiqih.
   41   42   43   44   45   46   47   48   49