Page 7 - PERAN PERPUSTAKAAN SEJARAH AGUS SASTRAWAN NOOR DALAM PENGEMBANGAN KAJIAN SEJARAH DI KALANGAN MAHASISWA
P. 7
BAB II
KAJIAN TEORI DAN METODE
A. Landasan Teori
Dalam penelitian ini, beberapa konsep dan teori yang relevan digunakan untuk
mendukung pemahaman terhadap peran perpustakaan dalam pengembangan kajian
sejarah di kalangan mahasiswa. Adapun teori-teori yang mendasari penelitian ini
meliputi:
1) Peran Perpustakaan dalam Pendidikan
Perpustakaan memegang peranan penting sebagai pusat informasi dan sumber
belajar. Menurut Sulistyo-Basuki (2013), perpustakaan adalah lembaga pengelola
informasi yang mengumpulkan, menyimpan, dan menyediakan akses terhadap
berbagai sumber informasi bagi pengguna, termasuk mahasiswa dan peneliti. Di
lingkungan pendidikan, perpustakaan berfungsi untuk mendukung proses
pembelajaran, penelitian, serta pengembangan kemampuan akademik.
Perpustakaan menyediakan bahan referensi yang sangat diperlukan dalam
menunjang kegiatan akademik, terutama di bidang-bidang yang mengandalkan riset
mendalam seperti sejarah.
Beberapa fungsi utama perpustakaan dalam pendidikan menurut ALA (American
Library Association, 2009) meliputi:
a) Sumber Informasi: Menyediakan literatur dan sumber daya akademik yang
relevan dan berkualitas.
b) Dukungan Pembelajaran Mandiri: Mendorong mahasiswa untuk
mengembangkan kemampuan belajar mandiri dan riset.
c) Pembentukan Pemahaman Kritis: Membantu mahasiswa untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kritis melalui akses ke berbagai
perspektif dan sumber informasi.
Dalam konteks penelitian ini, peran Perpustakaan Sejarah Agus Sastrawan Noor
sebagai pusat informasi sangat signifikan dalam mendukung mahasiswa Prodi
Pendidikan Sejarah FKIP UNTAN dalam proses pembelajaran dan kajian sejarah.
2) Teori Pengembangan Kajian Sejarah
Kajian sejarah memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan
kemampuan analisis, interpretasi, serta pemahaman kontekstual terhadap peristiwa
masa lalu. Menurut Carr (1986), sejarah tidak hanya berhubungan dengan fakta,
tetapi juga dengan interpretasi terhadap fakta tersebut. Oleh karena itu, kajian
sejarah yang baik memerlukan bahan referensi yang lengkap dan beragam agar
mahasiswa dapat membentuk pemahaman yang menyeluruh.
Dalam kajian sejarah, ketersediaan sumber informasi yang beragam dan valid
menjadi krusial. Menurut Tosh (2009), literatur sejarah yang berkualitas
memungkinkan peneliti, termasuk mahasiswa, untuk menganalisis kejadian masa
lalu secara lebih mendalam dan menghindari generalisasi yang berlebihan.
Perpustakaan yang memiliki koleksi sejarah yang lengkap dapat mendukung
mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan analitis, kritis, dan argumentatif
mereka dalam mengkaji peristiwa sejarah.
3) Teori Pemanfaatan Perpustakaan
4