Page 2 - Microsoft Word - Artikel 6
P. 2
Pemanfaatan Limbah Plastik…. Jatmiko dkk
PENDAHULUAN terjadinya pencemaran udara khususnya
Produksi sampah nasional emisi dioxin yang bersifat karsinogen.
menunjukkan tren yang terus meningkat Pengelolaan sampah plastik lainnya
seiring dengan terjadinya pertumbuhan adalah dengan mendaur ulang sampah
ekonomi dan peningkatan jumlah plastik menjadi bentuk lain, namun
penduduk. Salah satu jenis sampah yang proses daur ulang ini hanya akan
menjadi perhatian adalah sampah plastik. merubah sampah plastik menjadi bentuk
Kontribusi sampah plastik terhadap total baru bukan menanggulangi volume
produksi sampah nasional mencapai 15% sampah plastik sehingga ketika produk
dengan pertumbuhan rata-rata mencapai daur ulang plastik sudah kehilangan
14,7% per tahun dan menempatkan fungsinya maka akan kembali menjadi
sampah plastik sebagai kontributor sampah plastik. Oleh karenanya
terbesar kedua setelah sampah organik diperlukan alternatif lain untuk
(Kholidah dkk, 2018; Dokhikhah dkk, menangani volume sampah plastik ini.
2015; Trihadiningrum dkk, 2006). Studi Salah satu alternatif penanganan
di berbagai kota Indonesia menunjukkan sampah plastik adalah dengan melakukan
kontribusi sampah plastik terhadap total
proses daur ulang (recycle). Pirolisis
sampah kota di Indonesia bervariasi
sampah plastik merupakan salah satu
antara lain Jakarta (14%), Surabaya
bentuk proses daur ulang dengan
(10,8%), Palangkaraya (15%)
mengubah plastik menjadi bahan bakar.
(Dokhikhah dkk, 2015; Aprilia dkk,
Selain bermanfaat untuk mengurangi
2012; Permana dkk, 2010).
jumlah sampah plastik, pirolisis sampah
Persentase kontribusi sampah
plastik juga bermanfaat untuk
plastik di Indonesia tidak jauh berbeda
menyediakan bahan bakar dengan nilai
dengan Malaysia (14%) dan Thailand
energi yang cukup tinggi. Secara umum,
(16%) namun lebih rendah dibandingkan
kurang lebih 950 ml minyak bakar bisa
Singapura (27,3%) (AOP, 2007). Namun
diperoleh dari pirolisis 1 kg plastik
secara riil, produksi sampah plastik di
Polyolefin misalnya Polypropylene,
Indonesia sangat besar sebab secara total
Polyethylene dan Polystyrene (Thorat
produksi sampah Indonesia mencapai
dkk, 2013).
189 kilo ton/hari jauh lebih besar Studi-studi mengenai pembuatan
dibandingkan dengan negara-negara di bahan bakar dari sampah plastik telah
Asia Tenggara (Kholidah dkk, 2018). Hal dilakukan. Pratama dan Saptoadi (2014)
ini disebabkan jumlah penduduk serta Kadir (2012) melakukan studi
Indonesia yang lebih besar dibandingkan pirolisis sampah plastik dengan
dengan jumlah penduduk negara-negra di memvariasikan komposisi dan jenis
Asia Tenggara. bahan baku plastik. Sementara studi yang
Pengelolaan sampah plastik dilakukan oleh Osueke dan Ofondu
menjadi masalah sebab plastik (2011) berfokus pada pirolisis yang
merupakan material yang tidak bisa berlangsung pada suhu tinggi dan
terdekomposisi secara alami (non pengaruh penggunaan katalis terhadap
biodegradable) sehingga pengelolaan kualitas produk.
sampah plastik dengan landfill maupun Namun pada umumnya studi yang
open dumping tidak tepat dilakukan. telah dilakukan menggunakan instalasi
Pengelolaan sampah plastik dengan cara pirolisis kompleks yang lebih diarahkan
pembakaran dapat menyebabkan dampak untuk skala industri. Studi yang meneliti
negatif terhadap lingkungan berupa proses pirolisis sampah plastik pada
59