Page 102 - XI_MODUL Sejarah Indonesia
P. 102
Modul Sejarah Indonesia Kelas XI KD 3.3 dan 4.3
Mahmud Shevket Pasha pemimpin Gerakan Turki Muda menyerbu Konstantinopel dan
ďĞƌŚĂƐŝů ŵĞŶŐŐĂŐĂůŬĂŶ ĐŽƵƉ ĚĞ͛ƚĂƚ ^ƵůƚĂŶ ,ĂŵŝĚ //͘ ^Ƶltan Hamid II diturunkan dari
tahtanya dan digantikan oleh Sultan Muhammad V (1909-1918). Sultan Muhammad V
adalah sultan yang lemah. Ketika Turki kalah dalam perang Balkan, Gerakan Turki Muda
merebut pemerintahan (1913) dibawah pimpinan Enver Bey. Pemerintahan dipegang oleh
Enver Bey, Sultan Muhammad V hanya merupakan lambing saja.
Pada Perang Dunia I, Turki memihak Jerman. Turki berperang melawan Inggris dan
Perancis di Timur Tengah. Pasukan Turki dapat dpukul mundur oleh tentara Inggris.
Akibatnya Turki harus menandatangani perjanjian Perdamianan Sevres pada tanggal 30
Oktober 1918 antara Sekutu dengan Turki, yang isinya:
a. Daerah Turki diperkecil hingga tinggal Konstantinopel dan Anatolia. Semua daerah yang
penduduknya bukan Turki harus dilepaskan oleh Turki
b. Smyrna dan daerah Thracia diberikan kepada Yunani
c. Borporus, Marmora, Dardanella di internasionalisir Armenia menjadi negara merdeka
1. Perang Dunia II
Perang Dunia II terjadi sejak tahun 1939 hingga 1945 dan melibatkan belasan negara
dan jutaan manusia, Perang Dunia II ini jauh lebih besar skala pertempurannya
dibandingkan dengan Perang Dunia I, selain itu terdapat 3 front pertempuran utama,
yaitu Front Eropa (Eropa Barat dan Timur); Front Afrika Utara; dan Front Asia Pasifik.
Untuk memahami bagaimana terjadinya Perang Dunia II, mari kita simak uraian materi
di bawah ini
a. Penyebab-penyebab Perang Dunia II
Masih ingatkah penyebab umum dari Perang Dunia I, bila saat itu Jerman dan
Austria-Hongaria memiliki kedekatan sebagai sesama anggota Triple alliance dan
kekaisaran, kali ini Jerman memiliki kedekatan ideologis dengan Italia sesama
penganut Fasisme dan rezim yang militeristik. Ideologi fasisme yang dianut oleh
Jerman dan Italia pada akhirnya membangun sebuah sentimen nasionalisme yang
sangat berlebihan sehingga menganggap bangsa lain lebih rendah (chauvinisme),
kemudian karena menganggap bangsa lain lebih rendah dari bangsanya, maka
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN