Page 18 - E-Modul Minyak Bumi dengan Pendekatan STEM
P. 18
b. Eter Petroleum
Eter Petroleum merupakan fraksi minyak bumi
o
o
dengan titik didih yang berkisar antara 30 C hingga 90 C
yang memiliki jumlah atom C 5-C 7. Fraksi ini dapat
dimanfaatkan sebagai pelarut nonpolar yang digunakan
untuk keperluan laboratorium.
Sumber: indiamart.com
Gambar 1.11 eter petroleum
c. Besin/Gasolin
Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang paling sering kita dengar dan
terbilang sebagai kebutuhan yang sangat penting untuk bahan bakar kendaraan
bermotor atau mobil. Bensin memiliki titik didih
o
di bawah 30 C – 180 C yang memiliki struktur
o
molekul C 5-C 12. Bahan bakar ini mudah menguap
pada suhu ruang, tidak berwarna, berbau dan
o
memiliki titik nyala yang rendah sekitar -10 C
o
sampai 15 C. Bensin selain sebagai bahan bakar
juga dapat melarutkan oli, karet, dan cat/lem.
Sumber: otomotif.tempo.co
Gambar 1.12 Bensin
1) Nilai Oktan
Kualitas suatu bensin dinyatakan berdasarkan nilai oktannya. Nilai oktan
merupakan persentase isooktana dengan campuran n-heptana yang menjadi tolak
ukur kualitas ketukan (knocking). Nilai oktan diukur menggunakan mesin standar
baku, yaitu Cooperative Fuel Research (CFR). Semakin tinggi nilai oktan, maka
semakin berkurang kecenderungan untuk mengalami knocking dan semakin
tinggi kemampuan untuk penggunaan mesin dengan rasio tinggi.
Kemudian bagaimana cara menghitung nilai oktan? Angka oktan ditentukan
dengan membandingkan ketukan bahan bakar pada kondisi standar, dengan
campuran dua bahan bakar yaitu n-heptana dan isooktana, n-heptana yang
menghasilkan ketukan paling banyak diberi angka oktan 0, sedangkan isooktana
dengan nilai oktan 100 bebas dari ketukan.
20