Page 21 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI JANUARI 2023 VERSI ONLINE
P. 21
opi dalam bahasa
Arab disebut qah-
wah (baca; qohwah),
ditemukan pertama
Kkali oleh ulama di Ya
man. Ia kemudian popular setelah
Sultan Salim (era Utsmani) mem
bawa biji kopi ke Istanbul tahun
922 H dan memperkenalkannya
ke publik tahun 960 H. (Risalah fi
Asy Syai wa Al Qahwah wa Ad
Dukhan, hal. 15)
Para ulama sejarah me
nyatakan orang pertama yang
mengkonsumsi biji kopi (bunn)
adalah ulama sufi, Syeikh Abu
Bakr bin Abdillah Asy Syadzili.
Saat melakukan perjalanan spi
i
r tual, ia melewati sebuah po
hon kopi dan merebus bijinya, Tahun 1683 cara baru menyajikan
yang ternyata bisa menenang kopi ditemukan oleh komunitas
kan pikiran, membuatnya terjaga biarawan Katolik Kapusin.
dari tidur. Setelah itu, ia menasi Awalnya, mereka minum kopi
h ati pengikutnya mengkonsumsi dengan cara mencampurnya
kopi. (Hasyiyah Ibnu Abidin, 6/ dengan krim dan madu. Rupanya,
461) campuran itu menghasilkan war
Mulai tahun 1545, banyak na kecokelatan dan rasa menarik
masyarakat Turki sudah mulai dari biasanya.
gandrung minum kopi. Apala Sejak itulah orang Wina mena
gi di Turki metode baru minum mainya “cappuccino” untuk
kopi (bijinya dipanggang, digil menghormati Marco d’Aviano,
ing dan direbus dalam air) jauh pastor dari biara Kapusin. Dari
lebih enak. sinilah kopi kemudian dikenal di
Tahun 1683, setelah ke kalahan seluruh penjuru dunia dengan
Turki mengepung Wina, ber berbagai jenis dan modelnya.
karungkarung biji kopi yang ter Yang perlu dicatat, tradisi
tinggal menjadi rebutan tentara mengkonsumsi kopi adalah kha
Eropa, dan membawanya ke zanah peradaban Islam yang
tanah asal mereka. awalnya bukanlah hanya untuk
Tahun 1720 Belanda mendiri kongkowkongkow, tetapi, sara
kan perkebunan besar kopi dari na bagi pencari ilmu untuk belajar
hasil jajahan dari Jawa, Indonesia. agama dan beribadah.*
Jumadil Akhir 1444/Januari 2023 | MULIA 17

