Page 19 - E-Modul Perancangan Perkerasan Jalan_Editted
P. 19
Jalan sudah ada sejak lama karena akses mobilitas transportasi manusia.
Seiring berjalannya waktu, konstruksi perkerasan jalan berkembang begitu pesat.
Daya dukung tanah yang mengalami deformasi karena adanya lalu lintas kendaraan
mengakibatkan kondisi jalan mengalami kerusakan. Oleh karena itu, dibutuhkan
lapisan struktur untuk memperkuat daya dukung terhadap beban lalu lintas yang
disebut perkerasan (pavement).
Gambar 1. Perkembangan infrastruktur jalan di Indonesia
Perkerasan jalan adalah komponen jalan raya yang dibuat dengan lapis
konstruksi tertentu yang memiliki ketebalan, kekuatan, kekakuan, dan kestabilan
yang diperlukan untuk secara aman menyalurkan beban lalu lintas ke tanah dasar.
Dalam perancangan, hal-hal seperti fungsi jalan, kinerja perkerasan, umur
perkerasan, lalu lintas yang merupakan beban perkerasan, sifat dasar tanah, kondisi
lingkungan, sifat dan material yang tersedia di lokasi perkerasan, dan bentuk
geometrik lapisan perkerasan harus dipertimbangkan.
Menurut Hardiyatmo (2015) Faktor-faktor berikut mempengaruhi kinerja
struktur perkerasan jalan:
1). Kelembaban air yang berlebihan, dikombinasikan dengan volume lalu lintas
yang meningkat, mempercepat kerusakan perkerasan.
2). Temperatur mempengaruhi kinerja perkerasan. Pada proses perkerasan, lentur
aspal menjadi kaku pada suhu rendah sebelum menjadi lunak pada suhu tinggi.
3). Pemilihan kondisi cuaca yang tepat diperlukan untuk pekerjaan pemeliharaan
perkerasan.
4). Drainase jalan yang baik harus dapat mencegah kerusakan yang disebabkan
oleh pengaruh air dan beban lalu lintas.
E-Modul Perancangan Perkerasan Jalan ⃒ 7