Page 5 - LAKIP2021
P. 5

LAPORAN KINERJA AKUNTABILITAS INSTASI PEMERINTAH (LAKIP) 2021
                RUMAH TAHANANAN NEGARA KELAS I DEPOK


                                                       BAB I


                                            PENDAHULUAN



               A.  Latar Belakang

                     R
                                   umah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Depok adalah salah satu

                                   Unit  Pelaksana  Teknis  (UPT)  di  bawah  Kantor  Wilayah
                                   Kementerian  Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusia  Jawa  Barat.

                                   Berdirinya  Rutan  Kelas  I  Depok  berdasarkan  Keputusan  Menteri
                    Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : M.HH-07-OT.01.03

                    Tahun  2018  tanggal  10  April  2018  Tentang  Pembentukan  Rumah  Tahanan
                    Negara Kelas I Padang, Bengkulu, Depok dan Weda. Dalam menjalankan tugas

                    dan  fungsinya  Rutan  Kelas  I  Depok  memilki  tugas,  tanggung  jawab  dan

                    kewenangan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, pembimbingan
                    dan pembinaan terhadapap warga binaan pemasyarakatan (WBP) baik sebagai

                    individu, anggota masyarakat, bangsa dan Negara, serta makhluk Tuhan Yang

                    Maha Esa dalam rangka pemulihan, kemajuan, penegakkan  dan perlindungan
                    hak asasi manusia.


                         Sasaran keluaran (output) yang akan dicapai disini adalah unit kerja yang
                    memiliki    SDM     profesional    sesuai    kebutuhan     dan    kaderisasi    yang

                    berkesinambungan, perencanaan program dan anggaran yang terlaksana secara
                    tepat waktu, pengelolaan keuangan dan pelaksanaan anggaran yang tepat waktu,

                    terintegrasi dan akuntabel


                         Berdasarkan  hal  tersebut  Pemerintah  menerbitkan  dasar  hukum  yang
                    berkaitan dengan terselenggaranya good governance, yaitu Peraturan Presiden

                    Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
                    Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

                    Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk
                    Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

                    Kinerja  Instasi  Pemerintah.  Tujuannya  adalah  untuk  menjamin  terciptanya

                    integrasi,  sinkronisasi  yang  bersinergi  antar  daerah,  antar  ruang,  antar  waktu,



                                                                                                       1
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10