Page 2 - Cerita Dongeng Si Kancil dan Kuda yang Sombong.docx wiji aningsih x akl
P. 2
Cerita Dongeng Si Kancil dan Kuda yang Sombong
Alkisah, di sebuah hutan belantara, ada seekor kuda yang baru saja menghuni
salah satu rumah di sisi sungai. Beberapa binatang sengaja berkunjung untuk
memberi ucapan selamat datang sekaligus berkenalan. Tidak lupa, sebagian besar
dari mereka juga membawakan makanan untuk kuda itu.
Kancil menjadi salah satu di antara para binatang yang berkunjung. Ia datang
sambil membawa beberapa buah apel yang baru saja ia petik dari kebun
“Selamat datang di hutan kami, Kuda. Kamu pasti akan selalu bersenang-senang
di sini,” ucap kancil dengan riang.
“Kalian seharusnya tidak perlu repot. Aku adalah kuda yang paling kuat di hutan
ini. Aku bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan makanan.” Kuda membalas
kebaikan para binatang di hutan itu dengan kalimat yang terdengar sangat
sombong.
“Kau tidak seharusnya berbicara begitu. Tidak ada binatang yang paling kuat. Kita
semua sama di sini.”
Kuda langsung menertawakan tanggapan kancil. Tawa yang membuat para
binatang ikut menjadi kesal. Kancil dengan akal cerdiknya segera mengatur siasat
untuk melawan kesombongan kuda yang resmi menjadi penghuni hutan mereka
mulai hari ini.
“Baiklah kalau begitu, kau harus membuktikan kekuatanmu.”
Kuda merasa sangat tertarik dengan ucapan kancil. Dia semakin membusungkan
dada memperlihatkan kesombongannya.
“Apa yang harus aku lakukan untuk membuktikan hal itu?”
Tidak perlu berpikir lama, kancil langsung menjawab pertanyaan kuda.
“Kau harus melawanku dalam lomba lari.”
Kuda spontan tertawa keras mendengar ucapan kancil. Selanjutnya, ia meledek
kancil. “Kau tidak salah menantangku? Kau tidak akan bisa mengalahkanku dalam
lomba lari dengan tubuhmu yang kecil dan kurus seperti sekarang.” Kancil tidak
menghiraukan ledekan kuda. Ia hanya tersenyum, lalu berbicara kepada binatang
yang lain.
“Wahai teman-temanku, besok, aku dan kuda akan mengadu kecepatan berlari
untuk membuktikan siapa yang paling kuat di antara kami. Kalian bisa berkumpul
pada pukul 8 pagi dan menyaksikan perlombaan itu.”
Setelah mengumumkan perlombaan di antara dirinya dan kuda, kancil segera
meninggalkan rumah kuda. Ia dengan penuh semangat mengelilingi hutan untuk
menghafal rute dan rintangan yang ada. Tidak seperti kancil yang berlatih
menghafal rute dan rintangan di sekitar hutan, kuda memilih untuk memakan
makanan yang diberikan oleh binatang yang menyambut kedatangannya
Keesokan harinya, semua penghuni hutan berkumpul untuk melihat perlombaan
di antara kancil dan kuda. Mereka bersorak memberikan dukungan pada kancil.