Page 3 - Cerita Dongeng Si Kancil dan Kuda yang Sombong.docx wiji aningsih x akl
P. 3
“Kita lihat saja, kau hanya sedang mempermalukan dirimu sendiri, Kancil.”
Ledekan dari kuda hanya membuat kancil semakin bersemangat. Dalam hitungan
ketiga, perlombaanpun dimulai.
Kuda berlari dengan sangat kencang, sementara kancil tertinggal cukup jauh di
belakang. Namun, keadaan menjadi berbalik ketika kuda menemukan rintangan
dalam bentuk pohon-pohon tinggi yang berbaris rapat. Kuda mengalami kesulitan
untuk melewati area tersebut dengan tubuhnya yang tinggi dan besar.
Kancil langsung memanfaatkan kesempatan itu. Dia yang telah menghafal
rintangan di hutan hanya membutuhkan waktu sebentar untuk melewatinya.
Kancilpun berhasil mendahului kuda hingga ke garis finish.
Semua binatang bersorak mendapati kemenangan kancil. Beberapa lama
kemudian, kuda menyusul dengan raut wajah yang malu
“Kau tidak perlu semalu itu, Kuda. Aku hanya sedang beruntung memenangkan
lomba ini.” Kancil mencoba menghibur kuda.
Sikap baik kancil menyadarkan kuda bahwa selama ini dia terlalu sombong. Saat
itu juga, kuda meminta maaf kepada kancil dan para binatang lainnya atas
perkataannya yang sombong kemarin.
Kancil dan para binatang lainnya memaafkan kuda. Mereka semuapun
bersahabat.