Page 17 - CNC Milling E-module_Neat
P. 17
4. Kedalaman pemakanan
Kedalaman pemakanan dalam proses frais terdiri dari dua tahap, yaitu
pemakanan kasar (roughing) dan pemakanan halus (finishing). Pada pemakanan kasar,
kedalaman pemakanan dapat ditentukan lebih dalam. Untuk pemakanan yang berat,
digunakan pisau dengan gigi helik yang jumlahnya lebih sedikit. Pemakanan dengan
jumlah gigi potong yang lebih sedikit akan menghasilkan pemotongan yang lebih kuat
dan memiliki kelonggaran yang lebih besar.
Sedangkan pemakanan halus (finishing) dilakukan dengan ringan, biasanya
tidak lebih dari 1/64 inchi (0,39 mm). Pada pemakanan halus, gerakan pemakanan
(feeding) dikurangi dan putaran pisau dipercepat, sementara pada pemotongan kasar
sebaliknya, yaitu feeding diperbesar dan putaran pisau diperlambat.
5. Perhitungan waktu pengefraisan
Waktu pengefraisan pada mesin dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
bentuk benda kerja, parameter pemotongan, jenis material benda kerja dan alat
pemotong, serta kondisi mesin.
Waktu pengefraisan rata (tm) dapat dihitung dengan rumus:
=
Dimana = ℓ + ℓ + ℓ
dan = . .
Keterangan:
= jumlah mata sayat alat potong
= pemakanan tiap mata potong
= putaran spindle (rpm)
= jarak tempuh
= panjang benda kerja
ℓ = kelebihan awal
ℓ = kelebihan akhir
= pemakanan setiap menit
Sedangkan waktu pengeboran dapat dihitung dengan rumus:
9