Page 89 - E-MODUL dr. MOHAMMAD SALEH
P. 89
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.6
memerlukan tindakan medis maka wajib dibantu. Akhirnya keesokan
harinya sang dokter dipebolehkan pulang (Novianti, 2021:116).
5. a. dr. Mohamad Saleh sebagai salah satu pendiri Budi Utomo menjabat
sebagai komisaris bersama Goenawan Mangoenkoesoemo (Utomo, 1995 : 51).
Ada pula yang menyebutkan bahwa Mohamad Saleh menjabat sebagai
penulis kedua bersama Sroedji yang menjadi penulis pertama. Dalam buku
karangan Peter Kasenda dkk (2013 : 153) mengemukakan bahwa di dalam
mengorganisasi Boedi Oetomo, Soetomo mempunyai banyak rekan cakap
yang membantunya antara lain, Goemberg, Mohamad Saleh, Soelaiman, dan
Soeradji yang mencurahkan seluruh kepandaiannya dengan kemahiran
dalam bahasa Jawa kromo, menjelaskan tujuan organisasi kepada angkatan
tua di Jawa Tengah seperti pada saat menghubungi “tiga Raden Kanjeng dan
putra-putri Jepara” tentang didirikannya Budi Utomo, Mohamad Saleh lah
yang bertugas pada saat itu. Selain itu di Budi Utomo Dr. Mohamad Saleh
dikenal sebagai seorang pemuda yang pendiam, giat, dan jujur dalam
pekerjaan sehingga beliau begitu disegani. Hasil dari pekerjaannya dapat
diliat dari kerapihan administrasi yang beliau kerjakan sebagian besar di
perhimpunan (Nagazumi, 1989 : 64).
b. Menjabat sebagai penulis kedua bersama Sroedji yang menjadi penulis
pertama. Disebutkan dalam buku yang berjudul “Dr. Soetomo-Riwayat
Hidup dan Perjuanganya” karangan Imam Supardi menjelaskan bahwa
Dokter Soetomo terpilih sebagai ketua dari Budi Utomo, dan Soeradji sebagai
penulis pertama, sedangkan M. Mohamad Saleh sebagai penulis kedua.
Kemudian buku karangan Akira Nagazumi yang berjudul Bangkitnya
Nasionalisme Indonesia : Budi Utomo 1908-1928 (1989) menjelaskan bahwa
Dokter Soetomo terpilih sebagai ketua dari Budi Utomo, dan Soeradji sebagai
@2021, Universitas Jember, Pendidikan Sejarah 89