Page 55 - Modul_Menulis Cerita Bermuatan Kearifan Lokal Sasambo (Ria Saputri) Fix_Neat
P. 55
PERTEMUAN KEDUA
Kegiatan 3 30 Menit
Melihat hal demikian, tegodek-godek mulai melaksanakan niat busuknya untuk mengakali tetuntel-
tuntel. Setelah tetuntel-tuntel memberikan izin kepada tegodek-godek untuk membantunya,
Ayo Berlatih kemudian tegodek-godek memanjat pohon pisang lalu memakan buah pisang hingga tak terasa
sampai habis.“Tega sekali kau menghabiskan buah pisangku.” ungkap tetuntel-tuntel sambil
sebagian besar waktunya berada di laut dan pantai. Orang tuanya berasal dari menunjuk-nunjuk tegodek-godek dari bawah. Tegodek-godek kemudian melempari kulit pisang
Desa Tanjung, desa yang letaknya di pesisir pantai Lombok Utara. Hingga Elsam yang telah dimakannya dan menyuruh tetuntel-tuntel untuk memakannya tanpa memahami
duduk di bangku sekolah dasar, ia masih sering ikut bapaknya ke laut, mencari ikan perasaan yang dialami oleh tetuntel-tuntel.
dan isi laut lainnya. Rambutnya kuning kemerahan, kulitnya hitam legam karena
terpaan angin laut dan sengatan matahari. Tidak tahan terhadap sikap tegodek-godek, akhirnya tetuntel-tuntel melarikan kain yang
Sekarang Elsam sudah duduk di bangku kelas enam sekolah dasar. Seiring dikenakan oleh tegodek-godek untuk menutupi kemaluannya. Tegodek-godek yang merasa
khawatir, memutuskan untuk turun melihat tetuntel-tuntel yang sudah hilang. “Tetuntel ini
berkembangnya Gili Trawangan, bapaknya tidak lagi menjadi pencari ikan.
Keluarga kecil itu telah mengubah mata pencahariannya, meskipun masih tetap di
atas kendaraan air, menjadi juru mudi sebuah jonson. Setiap hari mengangkut
Cerpen Anak Laut Elang Samudera Karya Ruslan penumpang dari Bangsal menuju Gili Trawangan, atau sebaliknya dari Gili pisangmu! Kembalikanlah kainku!” ungkap tegodek-godek seraya di dalam tempurung. Cul loang
Trawangan menuju Bangsal. eceq yang memiliki makna lubang kemaluan, tetuntel-tuntel terus berteriak di dalam tempurungnya
Karena terbiasa menemani bapaknya, Elsam pun tumbuh menjadi seorang dengan perkataan tersebut. Hingga tegodek-godek menyangka bahwa yang menjawab teriakannya
pelaut yang tangguh, meskipun yang ia jelajahi hanyalah perairan sekitar tiga gili, tersebut adalah kemaluannya sendiri.
Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan.
Dengan penuh amarah, tegodek-godek memukul kemaluanya dengan batu hingga ia mati. Melihat
Sumber: Cerpen Anak Laut Elang Samudera Karya Ruslan hal tersebut, tetuntel-tuntel mengambil daging sahabatnya lalu dijadikan permen dan menjulnya
kepada para kera. Setelah habis terjual, tetuntel-tuntel meneriaki para kera. “Hahaha, kalian
memakan daging teman kalian sendiri.” mendengar hal itu, para kera mengejar tetuntel-tuntel akan
tetapi berkat kepiawaiannya dalam berenang sehingga segera melompat ke sungai dan terhindar dari
kejaran para kera.
Sumber:…………………..
Apakah kamu sudah membaca kisah di atas?
Jika kamu merasa belum memahami ceritanya, kamu dapat mengulanginya.
Jika kamu telah memahami isi ceritanya, silakan menjawab pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah kamu mengetahui cerita di atas berasal dari mana? Sebutkan!
2. Tulislah judul cerita di atas!
3. Tulislah 3 (tiga) dialog yang terdapat dalam cerita tersebut!
49 4. Tulislah 3 (tiga) narasi yang terdapat dalam cerita tersebut!
Buatlah penggalan cerpen realis yang bermuatan kearifan lokal Suku Sasak yang dilengkapi
dengan dialog dan narasi (maksimal 500 kata)!