Page 104 - Punya Nisa
P. 104
C. PENULANGAN TANGGA BETON BERTULANG
Sebagai bahan bangunan beton mempunyai karakteristik yang telah dipaparkan
pada modul sebelumnya yaitu mempunyai kuat tekan yang tinggi yang mana dapat
dimanfaatkan untuk menopang berat yang diterima struktur juga memperkokoh
strukur bangunan. Namun, beton mempunyai kuat Tarik yang rendah, tulangan baja
hadir sebagai solusi guna menambah kuat tarik beton. Beton bertulang yang kuat ini
mempunyai kelemahan apabila baja tulangan di dalam beton sampai terpapar panas
yang tinggi maka keruntuhan tidak terelakan lagi. Maka dari itu, perlu pemilihan
tulangan tepat saat merancanakan struktur dengan beton bertulang. Standarisasi
baja tulangan di Indonesia diatur dalam SNI 2052: 2017 tentang Baja Tulangan
Beton.
1. Ragam Baja Tulangan
Dalam standarisasi SNI 2052: 2017 jenis baja tulangan digolongkan
menjadi 2 (dua), yaitu baja tulangan beton polos (BjTP) dan baja tulangan beton
Sirip atau Ulir (BjTS). Dalam SNI 2052:2017 dijelaskan bahwa baja tulangan
beton polos adalah baja tulangan beton berpenampang bundar denga
permukaan rata tidak bersirip/berulir. Sedangkan baja tulangan sirip/ulir adalah
baja tulangan beton yang permukaannya memiliki sirip/ulir melintang dan
memanjang yang mana guna mengingkatkan daya lekat dan guna menahan
gerakan membujur dari batang secara relatif terhadap beton.
Penulisan BjTP yaitu dinotasikan dengan simbol Ø dan “P”. Contoh
penulisannya misal Ø 4 berarti baja tulangan polos tersebut berukuran diameter
4mm, 4P-100 berarti ada 4 baja tulangan polos sebanyak 4 berjarak 100 mm.
Sedangkan penulisan BjTS yaitu dinotasikan dengan simbol “S” atau “D”. Contoh
penulisannya yaitu D8 berarti baja tulangan ulir tersebut berukuran diameter
8mm, 6D-150 berarti ada baja tulangan ulir sebanyak 6 buah dengan jarak 150
mm.
Modul Menggambar Konstruksi Tangga Beton Bertulang CAD KBM 2 – Modul 4 Konstruksi Tangga Beton
Bertulang | 92