Page 109 - Punya Nisa
P. 109
D. KONSTRUKSI TANGGA BETON BERTULANG
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa tangga merupakan jalur sirkulasi
yang wajib ada pada bangunan yang mempunyai lantai lebih dari 1. Tangga dengan
perencanaan yang matang dapat memaksimalkan fungsinya tanpa merugikan
ruangan suatu bangunan misalnya menjadi sempit. Saat ini banyak bahan material
yang dapat dimanfaatkan dalam konstruksi tangga, salah satu bahan yang menjadi
opsi yang popular yaitu tangga dari beton bertulang. Dengan sifat beton bertulang
yang mempunyai kuat tekan dan kuat tarik yang tinggi bukan tidak mungkin
menghasilkan konstruksi tangga yang kokoh dan dapat menahan beban.
Dari keuntungan yang telah disebutkan sebelumnya, keuntungan tangga
beton bertulang ialah kemudahan dalam membentuknya. Dari hal tersebut
konstruksi tangga beton bertulang diklasifikasikan menjadi:
1. Tangga yang menggunakan plat sebagai konstruksi
pendukungnya
Menurut Djoko Sulistyo (2006), tangga plat merupakan tangga dengan
struktur pendukung berupa plat. Di atas plat tangga yang miring ini terdapat
anak-anak tangga. Disebutkan pula bahwa, pada plat injak akan meneruskan
beban ke struktur plat tangga. Kemudian, tidak ada perencanaan khusus untuk
plat injak (anak tangga), cukup diberi tulangan susut atau konstruktif. Sedangkan
menurut Retna (2020), tangga dapat dikonstruksikan dengan menggunakan plat
sebagai pendukung dengan 2 alternatif yaitu pertama plat dibuat sebagaimana
slab beton bertulang dengan tebal minimal 10 cm, sedangkan anak tangga
menggunakan batu bata dan yang kedua plat dan anak tangga disusun sebagai
komposisi beton bertulang monolitik dengan ketebalan plat minimal 10 cm. Pada
tangga beton dengan konstruksi plat dengan anak tangga juga disusun sebagai
komposisi beton bertulang monolitik ini dapat disebut juga dengan sistem
Modul Menggambar Konstruksi Tangga Beton Bertulang CAD KBM 2 – Modul 4 Konstruksi Tangga Beton Bertulang | 97