Page 37 - Punya Nisa
P. 37
Menurut Standarisasi Bambu (2018) dalam Asih & Qomarun (2020),
urutan pertumbuhan bambu yaitu dari rebung, batang tua, dan batang dewasa
berkisar 4-5 tahun. Bambu dengan perawatan dapat bertahan hingga ±15
tahun sedang bambu yang dibiarkan saja akan lebih cepat mengkerut dan
rapuh sehingga hanya bertahan sampai ±2-3 tahun (Asih & Qomarun, 2020).
Pengawetan alami dilakukan dengan merendam bambu dengan air payau,
tawar, dan air laut selama 1 bulan guna menghilangkan kanji dalam bambu.
Pengawetan kimiawi dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan zat anti
serangga atau merendamnya dengan bahan pengawet dalam drum besi
(steeping) kemudian dikeringkan (S. Hilmi, 2018 dalam Asih & Qomarun, 2020).
Bambu menjadi opsi bahan bangunan karena kelebihannya yaitu,
batangnya kuat, ringan, rata, keras, lurus, mudah dibentuk, serta harganya
yang relatif murah dan mudah dijangkau. Untuk menambah ketahanan dan
masa bambu, maka perlu adanya perawatan. Bambu yang sering digunakan
yaitu bambu wulung, bambu apus tali, bambu petung, dan bambu kuning.
Untuk konstruksi tangga sendiri, tangga dapat dibuat sebagai tangga
lurus, perancah bangunan, tangga bangunan bambu, dan dapat pula sebagai
railing atau balustrade . Tangga mempunyai panjang yang tidak lebih panjang
daripada bahan lain, maka dapat disiasati dengan sambungan. Sambungan
yang menggunakan tali ijuk akan menambah kesan alami dan estetis. Selain
itu, bambu terancam oleh perkembangan zaman dan moderenisasi serta mulai
ditinggalkan karena mempunyai dimensi batang yang tidak simetris sehingga
timbul perbedaan sifat dari bambu satu ke bambu lainnya.
c. Kayu
Sama halnya dengan bambu, kayu juga termasuk dalam material bahan
bangunan tradisional yang bersumber dari alam serta tidak mengandung zat
kimia yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.
Modul Menggambar Konstruksi Tangga Beton Bertulang CAD KBM 2 – Modul 2 Pengenalan Tangga | 25