Page 50 - E-Modul CinQASE_ Fluida Dinamis
P. 50

E-Modul Fisika Model Pembelajaran CinQASE







                                                                                   Kode Pasangan B



                 B.   Venturimeter dan Tabung Pitot



               1.  Venturimeter

                     Venturimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan aliran

               suatu  fluida  (zat  cair).    Pada  dasarnya,  alat  ini  menggunakan  sebuah  tabung

               venturi,  yaitu  berupa  pipa  yang  mempunyai  bagian  yang  menyempit.  Dalam

               kehidupan sehari-hari, venturimeter dimanfaatkan untuk menghitung laju aliran

               air  yang  mengalir  dalam  pipa,  misalnya  dimanfaatkan  oleh  perusahaan  air

               minum.  Selain  itu,  dapat  dimanfaatkan  pula  oleh  perusahaan  minyak  untuk

               mengukur  laju  aliran  minyak.  Adapun  pada  bidang  kedokteran,  venturimeter

               digunakan untuk mengukur laju aliran darah dalam arteri. Venturimeter terdiri

               atas  dua  jenis,  yaitu  venturimeter  tanpa  manometer  dan  venturimeter  dengan

               manometer.

               a.  Venturimeter Tanpa Manometer

                     Perhatikan        Gambar        2.3      yang

               memperlihatkan           venturimeter          tanpa

               manometer.        Pada      venturimeter       tanpa

               manometer, kecepatan aliran fluida ditentukan

               dengan  menggunakan  persamaan            Bernoulli    Gambar 2.3    Skema     venturimeter
                                                                     tanpa manometer
               untuk     kasus fluida yang bergerak pada pipa  Sumber: https://www.zenius.net

               horizontal ( hh     0), yaitu:
                              1   2
                                                       1
                                                p   p     (v   v 2 )                             (2.6)
                                                                2
                                                 1
                                                      2
                                                         2      2   1
                                                                                 
                   Berdasarkan hukum pokok hidrostatis, diperoleh  p             p   
                                                                                        gh dan menurut
                                                                              1    2
                                                     A
               asas  kontinuitas  diperoleh  v       1  v .  Dengan  memasukkan  kedua  persamaan
                                                 2
                                                    A 2  1
               tersebut ke dalam persamaan (2.6), maka diperoleh persamaan berikut.




    Wa Ode Vilda Apriliana, Jurusan Pendidikan Fisika                                                           44
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55