Page 59 - E-Modul CinQASE_ Fluida Dinamis
P. 59

E-Modul Fisika Model Pembelajaran CinQASE







                melengkung daripada bagian bawahnya. Hal tersebut ditunjukkan  seperti  pada

               Gambar   2.8. Dengan desain seperti itu, ketika pesawat bergerak maju, kelajuan

               udara pada bagian atas sayap pesawat lebih besar dibandingkan dengan kelajuan

               aliran udara pada bagian bawah sayap.

                     Berdasarkan asas Bernoulli, karena kelajuan udara pada  bagian atas sayap

               pesawat  lebih  besar  daripada  kelajuan  udara  pada  bagian  bawah  sayap,  maka

               tekanan udara di bagian atas sayap pesawat lebih kecil daripada tekanan udara di

               bagian  bawah  sayap.  Perbedaan  tekanan  ini  menghasilkan  gaya  angkat  bagi

               pesawat. Besarnya gaya angkat sayap pesawat terbang dapat dinyatakan dengan

               persamaan berikut.
                                                                 
                                                F  F   F     p (  1   p )  A                    (2.13)
                                                           2
                                                      1
                                                                      2
                                     1
                           
                                
                     Jika  p   p      (v  v 2 ) , persamaan 2.13 dapat ditulis sebagai berikut.
                                           2
                            1    2         2    1
                                     2
                                                         1
                                              F  F   F        v (  2  v )  A                   (2.14)
                                                                        2
                                                         2
                                                    1
                                                             2     2   1
               Dengan:
                          
                          F  = gaya dorong pesawat ke atas (N)
                           1
                          
                          F   = gaya dorong pesawat ke bawah (N)
                           2
                          
                          F   = gaya angkat pesawat (N)
                          
                          p   = tekanan pada sisi bagian bawah (Pa)
                           1
                          
                          p  = tekanan pada sisi bagian atas (Pa)
                           2
                         v   = kecepatan udara di bawah sayap (m/s)
                           1
                         v   = kecepatan udara di atas sayap (m/s)
                           2
                                                             2
                          A  = luas penampang sayap (m )

                                                           3
                             = massa jenis udara (kg/m )
                     Pesawat  terbang  akan  mengudara  jika  gaya  angkat  pesawat  lebih  besar
                                                     
               daripada  berat  pesawat  F      F   F   mg .  Ketika  pesawat  telah  berada  pada
                                                   1    2




    Wa Ode Vilda Apriliana, Jurusan Pendidikan Fisika                                                           53
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64