Page 52 - E-Module Hidrokarbon berbasis Kearifan Lokal Kemenyan terintegrasi PBL_Neat
P. 52

KETERKAITAN MATERI DAN KEARIFAN
                     KETERKAITAN MATERI DAN KEARIFAN

                                                     LOKAL
                                                     LOKAL




               Dari sudut ilmu kimia, kemenyan mengandung berbagai senyawa

               organik,  termasuk  hidrokarbon  aromatik,  yang  berperan  penting
               dalam menciptakan aroma yang khas saat dibakar.

               1). Senyawa Hidrokarbon dalam Kemenyan



               Menurut  penelitian,  hasil  pemeriksaan

               fitokimia       menunjukkan           bahwa        resin
               kemenyan          mengandung           lignan,       aril

               propanoid,  alkaloid,  triterpenoid,  saponin,

               flavonoid,  dan  tanin  (Susanti  et  al.,  2021
               &  Sohail  A.M.  &  Alam  T.,  2022).

               Komponen  kimia  utama  yang  berhasil
               diekstrak         dari       kemenyan           adalah

               triterpenoid         pentasiklik,        triterpenoid

               tetrasiklik,  diterpenoid  makrosiklik,  dan
               berbagai  minyak  esensial  (Cao  et  al.,

               2019).
               2). Hidrokarbon Aromatik dalam Kemenyan




                                              Hidrokarbon         aromatik        yang       ada      di

                                              kemenyan  antara  lain  fenantrena  (181
                                              ng/m³),        fluorantena          (243        ng/m³),

                                              asenaftilena  (3.583  ng/m³),  naftalena
                                              (1.264  ng/m³),  dan  asenaftilena  (349

                                              ng/m³).  Lima  senyawa  ini  adalah  PAH

                                              (hidrokarbon  aromatik  polisiklik)  dengan
                                              konsentrasi  paling  tinggi,  baik  dalam

                                              bentuk  partikel  maupun  gas,  menurut
                                              penelitian Lin dkk. (2008).






                                                                                                           45
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57