Page 26 - flipbook_Wifa Siti Hadiani
P. 26
f. Bahan yang bobotnya kurang dari 50 mg dilakukan pengenceran (dibahas pada
bab Pulvis)
B. Alat – Alat Ukur Volume
1. Gelas ukur dipergunakan untuk mengukur cairan yang akan dibuat atau cairan yang
diambil misalnya air 100 ml.
2. Gelas piala / beakerglass untuk melarutkan bahan dengan diaduk pengaduk dari kaca,
dapat pula digunakan untuk membuat mucilago amyli
3. Erlenmeyer dipakai untuk melarutkan bahan dengan digoyang atau dikocok pelan dan
gunakan untuk alat pengukur (tingkat ketelitian kurang)
C. Alat – Alat Peracikan dan Alat Gelas Lainnya
1. Lumpang-alu atau mortir dan stamper, dipakai untuk menghaluskan dan mencampur
bahan-bahan.
2. Sendok dapat dipakai untuk mengambil bahan padat dari dalam botol , untuk bahan
cair bisa digunakan pipet penetes atau langsung dituang dengan hati-hati, sedangkan
untuk bahan semipadat ( ekstrak kental dan lemak-lemak) bisa digunakan spatel/sudip
3. Sudip dari film plastik/mika dipakai untuk menyatukan , membersihkan serbuk atau
salep dan memasukkan dalam wadah.
4. Cawan penguap (dari porselin) digunakan untuk wadah menimbang , untuk
menguapkan atau mengeringkan cairan, melebur atau mencampur lebih dari 1 bahan.
5. Gelas arloji dan botol timbang untuk menimbang bahan yang mudah menguap,
menyublim, dan cairan yang tidak boleh ditimbang dengan kertas perkamen.
6. Panci infus untuk membuat larutan infus.
7. Papan pil dipakai untuk menggulung pil , memotong pil, kemudian dibulatkan dengan
pembulat pil.
8. Pengayak alat yang dipakai untuk mengayak bahan sesuai dengan derajat kehalusan
serbuk
9. Corong dipakai untuk menyaring dengan meletakkan kertas saring diatas corong ,
kertas saring digunting bulat kurang lebih 1 cm dibawah permukaan corong.
10. Batang pengaduk
11. Capsul Filler
20