Page 17 - Ikatan_Kimia_Kelas_X
P. 17

b.    Gaya Dipol-Dipol Terinduksi

               Gaya dipol-dipol terinduksi terjadi bila terdapat molekul dengan dipol permanen berantaraksi
           dengan dipol sesaat. Suatu molekul polar yang berdekatan dengan molekul non polar, akan dapat

           menginduksi molekul non polar. Akibatnya Molekul non polar memiliki dipol terinduksi. Dipol
           dari molekul polar akan saling tarik-menarik dengan dipol terinduksi dari molekul non polar.











                                      Gambar 11. Terjadinya Gaya Dipol-dipol Terinduksi


                 Gaya  dipol-dipol  terinduksi  diatas  merupakan  pada  air  yang  mengandung  gas  oksigen,
           dimana terjadi induksi muatan δ+ dari air  dengan δ- oksigen membentuk polar sesaat.


           c.  Gaya Dispersi London


               Gaya  ini  terjadi  karena  adanya  perpindahan  tempat  pada  elektron  dalam  atom.  Hal  ini

           menyebabkan  senyawa  nonpolar(tidak  memiliki  dipol)  menjadi  polar(memiliki  dipol),sehingga

           terbentuk dipol sesaat yang disebut gaya dispersi London.









                                        Gambar 12. Terjadinya Gaya Dispersi London

               Kutub kutub ini terjadinya sesaat tidak permanen dan dapat berpindah tempat muncul hilang,
           muncul hilang oleh karenanya gaya ini lebih lemah dari dipol permanen. Kekuatan gaya van der

           waals dipengaruhi oleh beberapa faktor:
                 •  Kepolaran    ( makin polar   makin kuat )

                 •  Mr senyawa  ( Mr besar       makin kuat )
                 •  Titik didih  (titik didih besar  makin kuat)

                 •  Bentuk rantai  (panjang lurus   makin kuat )




           Modul Kimia X Semester 1
                                                                                                                16
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22