Page 6 - Pedoman Strategi Pengembangan Kompetensi WI
P. 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Widyaiswara di lingkungan Kementerian Agama memiliki peran
strategis sebagai penggerak utama dalam pengembangan kompetensi
Aparatur Sipil Negara (ASN). Salah satu kekhasan Kementerian Agama
adalah sebagai penyelenggara layanan di bidang keagamaan. Hal ini sejalan
dengan visi Kementerian Agama yaitu “Kementerian Agama yang profesional
dan andal dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan
unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian berdasarkan gotong royong” dan misi Kementerian Agama
pada butir pertama sampai ketiga yaitu: 1) meningkatkan kualitas kesalehan
umat beragama; 2) memperkuat moderasi beragama; dan 3) kerukunan umat
beragama dan meningkatkan layanan keagamaan yang adil, mudah dan
merata.
Widyaiswara Kementerian Agama berjumlah 361 orang dengan rincian
Widyaiswara Ahli Utama berjumlah 30 orang (8,31%), Widyaiswara Ahli
Madya berjumlah 226 orang (62,60%), Widyaiswara Ahli Muda berjumlah 73
orang (20,22%) dan Widyaiswara Ahli Utama berjumlah 32 orang (8,87%).
Dari jumlah tersebut terdiri atas 92 orang (25,48%) widyaiswara administrasi,
237 orang (65,65%) widyaiswara pendidikan, dan 32 orang (8,86%)
widyaiswara keagamaan.
Keberadaan Widyaiswara Tenaga Teknis Keagamaan memainkan
peran yang sangat penting dalam mewujudkan misi tersebut. Untuk itu perlu
didukung oleh kompetensi widyaiswara yang komperhensif pada aspek teknis
keagamaan. Kompetensi yang wajib dimiliki oleh widyaiswara adalah
kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi sosio kultural.
Diantara tiga kompetensi, kompetensi teknis memiliki peran strategis untuk
mewujudkan misi yang fokus pada layanan bidang keagamaan.
Salah satu Indikator Kinerja Utama Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada butir enam yakni “Meningkatnya
ASN yang profesional dengan indikator persentase terpenuhinya level
kompetensi yang memenuhi syarat leveling kompetensi jabatannya”.
6