Page 15 - Strategi Pengembangan Kompetensi WI
P. 15
a) Daftar riwayat hidup
b) Kuesioner kompetensi
c) Isian Pengalaman Kritis (Critical Incident) yaitu data isian
mengenai pengalaman kerja Assessee
2) Menyiapkan dokumen Standar Kompetensi Teknis Substantif
Keagamaan sebagai dasar melakukan penilaian
3) Melakukan pengarahan/briefing kepada Assessor
Dalam hal assessor belum terbentuk, maka peran assessor
dapat digantikan oleh tim ahli teknis keagamaan yang dimaksud,
dengan materi antara lain:
a) tujuan penilaian kompetensi;
b) jabatan target;
c) jadwal pelaksanaan penilaian.
4) Menyiapkan sarana dan prasarana;
a) Tahap pelaksanaan, meliputi:
(1) Pengarahan Assessee
Pengambilan data melalui kuesioner dan simulasi.
Selama proses pengambilan data, Assessor melakukan
observasi (observation), mencatat (recording) dan
merekam semua perilaku Assessee.
(2) Analisis Hasil
Berdasarkan hasil observasi dan pencatatan selama
proses pengambilan data, Assessor menganalisis dan
mengklasifikasi bukti perilaku Assessee, serta
memberikan evaluasi atau penilaian sesuai dengan
indikator kompetensi.
(3) Pengolahan data
Hasil kuesioner dan penilaian simulasi diolah secara
manual maupun dengan bantuan teknologi informasi
untuk mengelompokkan kompetensi berdasarkan
kriteria optimal (≥ 90), cukup optimal (78≤ nilai < 90) dan
kurang optimal (<78)
15