Page 117 - KIAT MELESTARINAN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
P. 117
PRAKATA
Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dan mulia dari
semua makhluk ciptaanNya (QS.17:70). Allah menciptakan manusia untuk dijadikan
khalifahNya, sebagai penggantiNya, atau sebagai wakilNya di muka bumi, karena
tidak ada makhluk Allah yang lain yang mampu menerima dan meneruskan ayat-
ayat Allah kepada semesta alam selain dari manusia (QS. 33:72; 2:30; 27:62;
35:39) . Oleh karena itu Allah telah menetapkan manusia untuk dijadikan utusanNya
dalam menyampaikan keinginan-keinginanNya terhadap alam semesta dan umat
manusia (QS. 22:75; 4:79; 5:99; 88:21-22).
Manajemen dan qodrat Ilahi akan tetap berjalan selama ada langit dan bumi.
Pelaksana manajemen Allah adalah manusia. Manusia dalam melaksanakan
tugasnya sebagai wakil Allah, sebagai utusan Allah dan sebagai makhlukNya yang
paling mulia dilengkapi dengan akal. Akal pikiran adalah salah satu asesoris yang
diberikan Allah kepada manusia untuk mensiasati kehidupannya di bumi agar dapat
selamat sejahtera. Oleh karena itu Allah sangat murka kepada manusia yang tidak
menggunakan akalnya (QS.10:100; 5:100; 14:52).
Tujuan hidup manusia adalah selamat, sejahtera, aman dan damai (QS.19:15, 33;
2:201; 20:2). Bagaimana mungkin manusia dapat hidup sejahtera bila manusia tidak
menggunakan akal pikirannya untuk mengolah sumber daya alam demi memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Pada halaman-halaman berikutnya akan dijelaskan ciri-ciri manusia yang berakal
untuk dipelajari, dihayati dan dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan menuju
tujuan hidup manusia yang Islami, yaitu selamat sejahtera, aman dan damai di dunia
maupun di akhirat.
MARI BELAJAR BERBUAT BAIK 109