Page 2 - Supervisi Tahun 2021
P. 2
Rangkaian Sensor Cahaya dengan LDR untuk Membuat Lampu Otomatis
Sebelum membahas tentang Rangkaian Sensor Cahaya dengan LDR untuk membuat Lampu
Otomatis, pernahkah Anda mengalami ketika ingin meninggalkan rumah atau kontrakan dalam
waktu yang lama, kemudian dengan alasan tertentu Anda memutuskan untuk menyalakan lampu
depan rumah secara terus-menerus? Hal tersebut merupakan hal yang biasa. Tapi begini, kita bisa
tahu bahwa pemilik rumah sedang tidak ada dengan dua indikasi : lampunya mati terus atau
lampunya nyala terus. Apakah itu masalah? Tidak selalu, sebab tidak semua orang punya niat jahat
dan tidak semua orang punya niat baik. :)
Dengan lampu otomatis ini setidaknya kita bisa mendapatkan dua keuntungan, pertama kita bisa
menghemat listrik dan yang kedua, kita setidaknya menghindari orang yang tak dikenal mengintai
rumah kita karena tak berpenghuni. Dengan adanya lampu otomatis, kita bisa menghemat
setidaknya 50 % dari daya yang bisa dihabiskan lampu tersebut.
Katakanlah kita kita punya lampu depan 10 watt dinyalakan 24 jam sehari selama 10 hari, maka
setidaknya lampu tersebut akan mengkonsumsi daya sebanyak 10 waat x (24x10) jam = 2400 watt
jam atau 2400 wh atau 2.4 kwh. Misal, misal lho ya, misal 1 kwh harganya 1000, maka biaya yang
dipakai listrik adalah 2.4 x 1000 = 2400 rupiah. Itu kalau satu, tapi kalau banyak? Jika kita
menggunakan lampu otomatis, kita bisa menghemat sekitar 50% karena lampu akan nyala
setidaknya setengah hari saja.
Selain untuk menghemat energi, lampu otomatis ini juga bisa membuat rumah tampak hidup dan
tampak ada penghuninya. Sebab, siang lampunya mati, kalau malam lampu ada yang ngidupin. Jika
ada orang asing, tentu akan menganggap bahwa penghuni rumah ada di dalam. Begitulah kira-kira
manfaat dari lampu otomatis ini. Untuk membuat lampu otomatis, ada banyak cara. Salah satunya
dengan sensor cahaya. Rangkaian dan cara membuatnya pun tidak terlalu susah
Sekilas tentang Cara kerja LDR (Sensor Cahaya)
Gambar LDR ukuran besar
Light Dependent resistor (LDR) merupakan sebuah resistor yang nilai resistansinya berubah seiring
perubahan initensitas cahaya yang mengenainya. Dalam kondisi gelap, resistansi LDR sekitar
10MΩ, tapi dalam kondisi terang resistansi LDR menurun hingga 1KΩ atau bahkan lebih kecil lagi.
LDR terbuat dari sebuah cakram semikonduktor seperti kadmium sulfida dengan dua buah
elektroda pada permukaannya. Pada saat intensitas cahaya yang mengenai LDR sedikit, bahan dari
cakram LDR tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil. Sehingga
hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya saat intensitas cahaya yang
mengenai LDR sedikit maka LDR akan memiliki resistansi yang besar.
Sedangkan pada saat kondisi terang, maka intensitas yang mengenai LDR banyak. Maka energi
cahaya yang diserap akan membuat elektron bergerak cepat sehingga lepas dari atom bahan
semikonduktor tersebut. Dengan banyaknya elektron bebas, maka muatan listrik lebih mudah untuk
dialirkan. Artinya saat intensitas cahaya yang mengenai LDR banyak maka LDR akan memiliki
resistansi yang kecil dan menjadi konduktor yang baik.