Page 34 - Majalah Ilmiah Konservasi (MILKON) Amorphophallus titanum
P. 34
PERILAKU KONSERVASI
KONSERVASI EX SITU S2
PENDIDIKAN IPA
UNIVERSITAS BENGKULU
Konservasi ek situ adalah upaya pelestarian spesies yang dilakukan di luar habitat
aslinya. Metode ini digunakan terutama ketika suatu spesies terancam punah atau
habitat alaminya mengalami kerusakan yang parah, sehingga tidak lagi aman atau
memadai untuk mendukung keberlanjutan spesies tersebut. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan, perbanyakan tunas melalui umbi Amorphophallus
titanum menggunakan cairan ekoenzim berpengaruh nyata. Hasil yang didapatkan
dari 18 perlakuan dikteahui 10 perlakuan diantaranya berhasil menumbuhkan tunas
pada umbinya.
Ekoenzim memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan populasi mikroorganisme
yang bermanfaat, sehingga tanah menjadi lebih subur dan mendukung pertumbuhan
umbi dengan lebih baik. Adapun ekoenzim yang digunakan ini terbuat dari limbah
buah dan sayuran. Proses pembuatannya pun terbilang mudah dan membutuhkan
waktu selama 3 bulan untuk proses fermentasinya. Setelah 3 bulan cairan ekoenzim
yang dihasilkan akan memiliki ciri berbau asam segar dengan warna kecoklatan dan
pada bagian permukaan atasnya terdapat jamur putih.
Taman konservasi S2 IPA Universitas Bengkulu
meruapakan lahan yang disediakan untuk mahasiswa
melakukan berbagai kegiatan praktikum dan
penelitian. Lahan ini berada didepan LAB FKIP
Universitas Bengkulu. lahan ini ditanami dengan
berbagai jenis tumbuhan seperti honje, koro, bamboo,
jambu biji, cabe rawit, tanaman obat tradisional dan
memiliki kolam. Saat ini dikonservasi S2 IPA
Universitas Bengkulu telah memiliki 10 tanaman
Amorphophaluss paeoniifolius dan 20 Amorphophallus
titanum, semuanya telah tumbuh menjadi pohon (fase
Amorphophallus titanum
vegetatif), namun pada awal desember 2023 sudah 2 yang tumbuh di
konservasi S2 IPA Universitas
bunga Amorphophaluss paeoniifolius yang mekar. Bengkulu
MAJALAH ILMIAH Amorphophallus titanum 29