Page 143 - KM IPS-BS-KLS-IX
P. 143
kepentingan di antara berbagai ideologi politik kerap terjadi sehingga
pemerintahan yang sedang berjalan tidak bisa bertahan dalam jangka
waktu yang semestinya. Namun, di tengah kondisi tersebut Indonesia
tetap berhasil mengadakan upaya pembangunan politik di dalam negeri
dengan sukses melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu) pertama. Di
samping itu Indonesia juga berhasil mengadakan pembangunan politik
di luar negeri dengan melaksanakan konferensi besar untuk menyatukan
kekuatan politik negara berkembang yang bernama Konferensi Asia-
Afrika. Hebatnya, kedua acara besar tersebut dapat diadakan di tahun
yang sama, yakni pada tahun 1955.
Kondisi politik di Indonesia kemudian mengalami perubahan setelah
dikeluarkannya dekrit presiden pada tahun 1959 yang mengubah sistem
pemerintahan dari demokrasi parlementer/liberal menjadi demokrasi
terpimpin. Sejak saat itu peran pemimpin kabinet diambil alih oleh
Sukarno yang merangkap jabatan sebagai presiden dan perdana menteri.
Pengayaan. Apa saja isi dari Dekrit Presiden tahun
1959 yang menjadi dasar dari perubahan tatanan
negara tersebut?
Pada masa demokrasi terpimpin (1959-1966), Presiden Sukarno berhasil
menyatukan berbagai unsur kekuatan politik di Indonesia dan membentuk
kabinet baru yang bernama kabinet Gotong Royong. Berbagai kebijakan
politik dilakukan selama masa ini di antaranya dengan mempopulerkan
kampanye Nasakom yang mempersatuan tiga ideologi politik besar, yakni
Nasionalis, Agamis, dan Komunis. Namun sayangnya persatuan tersebut
tidak bisa bertahan lama karena di akhir masa kepemimpinannya Indonesia
mengalami berbagai krisis yang memicu konflik besar hingga beralihnya
kekuasaan pada pemerintahan Orde Baru.
Tema 03: Tantangan Pembangunan Indonesia 135