Page 229 - KM Islam-BS-KLS-IX
P. 229
2) Hadroh
i
Makna hadroh dar s egi bahasa diambil
b
t
i
dar k alima b ahasa Ara y akni hadhoro
yang berarti kehadiran. Dala m k amus
istila h k eagamaan , h adra h a dalah
bentuk seni suara yang bernapaskan
Islam yan g b erisi puji-pujia n k epada
Allah Swt. da R asulullah saw. dengan Gambar 8.3 Ilustrasi ekspresi kesenian
n
diiringi instrumen musik rebana dan musik hadroh
l
disertai tarian dari para penabuh rebana. Hadrah dikena j uga dengan musik
,
terbangan atau rebana t elah ada pada mas N abi Muhammad saw. Yakni saat
a
W
penyambutan kaum Anshar kepada Nabi Muhammad SA . yang hijrah dari
Makkah ke Madinah. Mereka disambu d enga s olawat badar yang diiringi
n
t
musik perkusi.
Seni hadro h b erasa d l ari daerah Timur Tengah, kemudian meluas
perkembangannya hingga ke Indonesia d an mengalami penyesuaia d engan
,
n
musik-musik tradisional baik seni lagu yang dibawakan maupun alat musik
yang dimainkan. Seni hadrah di Indonesia biasanya ditampilkan pada acara
peringatan Maulid Nab M i uhammad saw., pernikahan, akikah s unatan,
,
dan sebagainya H . adroh cocok dimainkan oleh siapapun untuk mengiringi
nyanyian sholawat yang bertemakan pesan-pesa a gama dan juga pesan-
n
pesan sosial budaya.
3) Qasidah
i
h
g
u
Qasida b erasal dari bahasa arab yan a rtinya nyanyian, yakn l ag s erta
a
musi k d engan syair-syair bertemaka n a gam I slam atau da’wah Islam.
n
i
a
Qasidah terdir d ari lim a tau enam orang dalam memainka b erbagai alat
musik. Rebana dan kecrek sebagai alat musik yang utama, tetapi dalam
perkembangannya qasidah juga dimainkan menggunakan alat kesenian
lainnya sesuai denga k eterampilan dan modifikasi seniman itu sendiri.
n
Bab VIII | D engan Seni Islami, Kehidupan Semakin Harmoni 207