Page 694 - ATP 2024_Neat
P. 694

Masa  berburu  dan  mengumpulkan  makanan  (food  gathering  and  hunting  period)
              adalah  salah  satu  ciri-ciri  zaman  batu  tua  (paleolitikum)  dimana  manusia  purba memenuhi
              kebutuhan akan pangan dengan cara berburu hewan dan mengumpulkan makanan dari alam.
              Pada masa ini juga telah mengenal sistem kepercayaan yang sederhana dan alat-alat pemenuh
              kebutuhan  hidup  yang  sederhana.  Hidup  mereka  berkelompok  dengan  anggota  yang  tidak
              banyak,  antara  20  sampai  50  orang.  Hidup  mereka masih  nomaden  dan  sangat  bergantung
              pada ketersediaan alam.
              Alat perlengkapan hidup/hasil budaya yang mereka hasilkan di antaranya
              ●  Kapak perimbas, penetak dan genggam
              ●  Alat serpih
              ●  Peralatan dari batu dan tulang
              ●  Gambar-gambar di dinding gua

              Masa bercocok tanam

















                 Kehidupan  masyarakat  pada  masa  bercocok  tanam  mengalami  peningkatan  cukup  pesat.
              Masyarakat praaksara pada saat itu telah memiliki tempat tinggal yang tetap. Mereka memilih
              tempat tinggal pada suatu tempat tertentu.
                 Kehidupan sosial yang dilakukan oleh masyarakat pada masa bercocok tanam ini terlihat
              dengan jelas melalui cara bekerja dengan bergotong royong. Setiap pekerjaan yang dilakukan
              oleh masyarakat bersangkutan selalu dilakukan dengan cara bergotong royong, di antaranya
              pekerjaan bertani, merambah hutan, berburu, membangun rumah dan lain-lain.
                 Cara  hidup  bergotong  royong  itu  merupakan  salah  satu ciri  kehidupan  masyarakat  yang
              bersifat agraris. Kegiatan gotong royong hingga saat ini masih tetap dipertahankan terutama di
              daerah pedesaan.
                 Dalam kehidupan masyarakat, bukti bercocok tanam sudah di Indonesia adalah adanya ratu
              atau  datu  (datuk), artinya  orang  terhormat  dan  yang  patut  dihormati  karena  kepemimpinan
              terlihat  peran  pemimpin  (primus  interpares).  Gelar  primus  interpares,  kecakapan,
   689   690   691   692   693   694   695   696   697   698   699