Page 53 - Nebula E-Magazine - Edisi Pertama
P. 53
Karya Cerpen
Karya Cerpen
Karya Cerpen
YCPA
Suara pintu di ketuk pelan dan perlahan lahan mulai terbuka. Setelah pintu terbuka terlihat tante
karina berjalan ke arah kami sambil membawa minuman dan cemilan
“ Mama “ panggil riry “ Tadi mama denger semua percakapan kalian mama juga turut sedih juga,
tapi Perpisahan bukan berarti kalian tidak akan bisa berjumpa kembali, perpisahan hanyalah
nasihat supaya kalian tetap akrab ketika bertemu kembali “ ungkap mama riry. “ kalian masih bisa
berkirim pesan dan saling menghubungi lewat telpon meski kalian terpisah oleh jarak sekalipun,
jangan sampai kalian menjadi asing setelah perpisahan ini, mengerti? “ sambung nya. “ Iyaa mama “
“ Iyaa tante “ ucap kami semua
Keesokkan harinya .........
“ Juara ke tiga Dewi, juara kedua zenick, dan juara pertama selamat kepada Subkhi “
prok..prok..prok bunyi riuh tepuk tangan menggema di seluruh kelas. Akhirnya acara pembagian
raport telah selesai dan sekarang saatnya mengucapkan salam perpisahan kepada riry karena hari
ini juga dia akan segera pergi . Di taman belakang sekolah
“ teman-teman terimakasih karna sudah jadi sahabat terbaik aku selama ini terimakasih, karna aku
bakal pergi kalian jangan sampe ngelupain aku ya “ ucap riry sendu. “ Riry sahabatku yang paling
aku sayang, tenang aja. Seperti kamu yang janji nggak akan ngelupain kami, kami juga janji gak
bakalan lupain kamu karena setiap ada pertemuan pasti ada juga perpisahan, tetapi dengan
perpisahan tersebut bukan berarti menjadi alasan untuk kita saling melupakan, kamu tenang aja
perpisahan ini juga bukan akhir dari pertemuan, Kita pasti akan bertemu lagi suatu hari nanti
okey? “ ungkap dewi “ Iyaa tentu saja “ balas riry seraya tersenyum lebar. Pada akhirnya kami semua
hanya bisa saling memeluk dengan erat, meskipun kami berlima tidak bisa mengantar sampai
stasiun tetapi setidaknya kami bisa melihat dan memeluknya sebelum pergi. Dulu aku menganggap
mereka yang kini menjadi sahabatku hanyalah teman biasa. Dulu kukira ‘teman’ hanyalah sebuah
kata tidak berguna dari sebuah hubungan tidak penting. Tidak kurang tidak lebih, Tapi setelah
bertemu dengan mereka, aku sadar bahwa ternyata kata ‘ teman ‘ lebih dari pada itu. Aneh
memang tapi inilah kenyataan nya.
Perasaan nyaman, tidak ada rasa segan dan sumber bahagia yang tidak bisa aku dapatkan
dari keluarga bisa aku dapatkan dari teman-temanku. Orang-orang bilang bahwa
pertemanan selalu akan ada masanya dimana akan selalu ada perpisahan dan
keterasingan di dalamnya tetapi tentu saja aku tidak setuju dengan omong kosong itu, itu
semua tergantung pada mereka yang menjalaninya jika sebuah pertemanan tulus maka
niscaya pertemanan itu akan selalu awet bahkan untuk selamanya, itu yang saat ini masih
aku percaya.
.
47