Page 51 - Nebula E-Magazine - Edisi Pertama
P. 51

Karya Cerpen
         Karya Cerpen
         Karya Cerpen









                                       YCPA


      Kringg.....kringg.....kringggg terdengar suara bel istirahat berbunyi
      ”  baiklah  semuanya  kerjakan  tugas  kalian  di  rumah  ingat  Minggu  depan  semuanya  harus  di
      kumpulkan  dan  tidak  ada  alasan  apapun  untuk  tidak  mengerjakan  nya  paham?”  “Paham  pak”.
      Setelah pak guru meninggalkan kelas satu persatu para siswa di kelas juga mulai meninggalkan
      kelas dan saat ini hanya tersisa 6 orang siswa perempuan di dalam kelas tersebut.
      ”Nadia kamu mau beli apa nanti di kantin ?” ucap salah satu siswi itu. Nadia ya itulah namaku, aku
      adalah seorang siswi dari sebuah sekolah SMK kecil yg berada di perbatasan kota , sekolah ‘ SMKN
      BUNGURSARI  ‘  namanya,  aku  juga  memiliki  5  orang  sahabat  disini  yang  selalu  senantiasa  ada
      untukku.  “Apa  aja  lah  yang  penting  bikin  kenyang  wkwk  ”  ucapku  pada  teman-temanku.
      Kehidupan  ku  terasa  menyenangkan  ketika  berada  di  dekat  mereka  walaupun  kerap  kali  ada
      perselisihan  dan  perbedaan  pendapat  di  antara  kami,  tetapi  itu  semua  tidak  cukup  untuk  bisa
      memecah belah hubungan kami. Itu yang membuat ku merasa tenang berada bersama mereka.
      Akan tetapi....
      Brakkkkkkkkkkk
      Terdengar suara meja di gebrak sangat keras. “Maksud kamu apa ry pindah? Kamu mau pindah
      sekolah? Kenapa kamu baru ngasih tau kami sekarang hahhh?, kenapa kamu harus segala pindah
      sekolah, walaupun sekolah kita sekarang tergolong kecil tapi setidaknya kita masih bisa belajar
      dengan  nyaman  disini,  kenapa  harus  pindah  ry?  Kenapa?  Hiks  hiks”    “Udah  dew  udah  jangan
      nangis kasian Riry setidaknya kasih dia kesempatan buat ngejelasin kekita okay? ” ucap Meisya
      mencoba menenangkan dewi .
      “Maafin aku semuanya aku juga gak mau pisah sama kalian tapi aku gak bisa ngelakuin apa apa ini
      semua  sudah  di  atur  orang  tuaku,  aku  juga  baru  diberi  tahu  soal  keputusan  ini  semalam  dari
      mama dan ayahku , aku juga sebelumnya nggak tau apa apa soal ini hiks maafin aku semuanya
      hiks hiks “ ungkap riry seraya mengusap air matanya menangis tersedu-sedu .
      Sedih rasanya ketika harus berpisah dengan orang orang yang kita sayangi tapi apalah daya setiap
      orang  memiliki  arah  takdirnya  masing-masing.  Seperti  halnya  ketika  aku  dan  yang  lainnya
      mendengar  penjelasan  teman  kami  riry  rasanya  berat  dan  sakit  untuk  berpisah.  Kemudian
      suasana menjadi hening.
      Ya itulah yg terjadi di  salah satu meja kantin yang menjadi tempat biasa kami berkumpul sekedar
      menghabiskan waktu istirahat di sekolah. Tidak ada satupun diantara kami yang mengeluarkan
      suara sedikit pun sampai pada akhirnya salah satu temanku nisa mencoba mencairkan suasana.
      “Emmm  gimana  kalo  kita  makan  dulu  setelah  itu  baru  bahas  lagi,  makanannya  udah  hampir
      dingin, nanti jadi gak enak lagi loh “ ucapnya.
                                                                              45
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56